[Main RP] Chapitre 2 : Love Season

Aile tersenyum lega.

"Baiklah..." Jawab Aile

Lokasi: taman menuju apartemen Clark

"eh,Clark, tapi....aaaah...." vanessa pasrah saja diseret Clark ke apartemennya seperti itu. dia hanya mendesah, lalu kabur ke koridor. dia bisa bebas sekarang. toh dia baru ingat kalau Scarlett akan pergi sekitar 2 minggu ini.

vanessa telah berubah wujud, lalu dia senyum-senyum melihat wajah Clark. "hehehe....sekarang musim gugur kan???"

Timeline : Setelah Ryu pulang dari Inggris
Tempat : Taman tempat Luna berada.
----------------------------------------------------------------------------------

Ryu baru saja menyelesaikan seluruh tugasnya. Ia bahkan kini sudah mengunjungi makam Mary dan ia sudah bisa melepaskannya kini. Namun ada satu hal yang mengguncang Ryu, kankernya sudah bertambah parah.

"Luna, kau pasti sudah tahu keadaanku. Bgaimana kabar seluruh penghuni Azure? " Ucap Ry usambil duduk di ayunan sebelah Luna.

Lokasi: Gerbang depan Azure.

=======================
Galau
Mungkin itu yang bisa dikatakan mengenai perasaan traceur yang satu ini saat ini.
Ia duduk termenung, setelah beberapa lama berlari tanpa tujuan, hanya mencari sensasi dengan melewati rintangan-rintangan selama berlari memakai style-style kreasinya sendiri.

Akhir-akhir ini, ia bermimpi buruk.

Tentang Mina.

Tentang ketidakmampuan dirinya.

Tubuhnya bergetar kadang-kadang, apabila ia mengingat lagi mimpinya. Wajah Mina yang tengah sekarat terus membayang-bayangi dirinya.

Dan pelan-pelan, wajah itu berubah menjadi wajah Seiren.

"TIDAK!!!!" ia berteriak histeris, membuat orang-orang yang ada disekitar tempat itu menoleh padanya.

Nafasnya tak teratur, jantungnya berdetak cepat.

"Seiren...Seiren..."

cielle yang baru saja pulang dari tempat kerjanya kaget mendengar teriakan shawn

dengan sigap ia menghampiri shawn

"shawn? kamu kenapa? mengapa berteriak?" tanya cielle khawatir

ia takut shawn terluka atau kenapa, ia tak mau temannya kenapa kenapa bukan?

"ada apa?" tanya cielle lagi

Lokasi : depan gerbang azure, dekat cielle
__________________________________

dia berjalan pelan kearah apartemen, membawa tas berisi skripsi kulaihnya dan tentu saja cameranya.
Aia melihat ada beberapa orang di depan gerbang azure

kakak ? aile ?

ia mendekati kakaknya tersebut. dan diam hanya melihat keadaan disana

"mm...mereka kenapa kak ?", aia mulai membuka mulut

melihat aia datang cielle pun menoleh

"mereka? saya tidak tahu aia, tiba tiba saja shawn menjerit" jawab cielle sambil melihat shawn lagi

"sebaiknya kita tidak menggagu shawn, masuklah dulu, ke tempat aile"

Lokasi: Ruang Tengah Azure(kalo ada)

Setelah makan....Seiren masih terlihat murung. Sesekali ia melihat jam yang ada di dinding.

"Haruskah pergi....ketempat itu?"

"Maksudmu ke tempatmu disuruh bertugas?" Tanya Aile yang memperhatikan wajah murung Seiren "Yah, itu keputusanmu sih. Tapi, kalau kau perlu bantuan aku akan siap membantumu." Kata AIle

"Se..sejak kapan kau di sini?!!!!"Seiren sangat terkejut melihat Aile di hadapannya
Seiren mengalihkan pandangannya dari Aile

"Nfu fu..." Aile tertawa kecil "Sejak kapan yaa?" Aile bermain-main

"Aku khawatir pada Sei-chan. Makanya kuikuti." Jelas Aile

"....Arigatou..."Seiren memaksakan diri tersenyum.

"Tapi nggak apa kok.....ah!!ngomong2...belum ngerjain pr matematika...-,-"

Aile memperhatikan senyum Seiren. Tampaknya ia menyadari Seiren memaksa untuk tersenyum. Aile mencubit pipi Seiren "Jangan paksa tersenyum kalau memang tidak mau..." Aile tersenyum

"unyuaaaaa...a...iii...tt......a.....e...un....."

Aile melepaskan cubitannya "Itu gara-gara kamu nggak mau jujur sih...." Aile terdiam sejenak "Nf ha ha...maaf ya. terlalu kencang ya? hi hi..." AIle tiba-tiba tertawa

"jangan kasih tau garant,ya...."

Aile mengangguk "Tenang saja..." Katanya

"mungkin aku akan pergi hari jum'at tanggal 13..."

"Ha? kemana?" Aile terkejut

Seiren hanya terdiam,dan memperhatikan surat,serta foto sebuah mansion tua yang terletak di barat daya Azure.

"Takdir..nggak bisa diperkirakan..."

"Maksudmu?" Aile tambh bingung

"Seiren... ceritakan semua padaku. Aku tidak akan membocorkannya pada Shawn kok." Kata Aile

Seiren terdiam.

"Rumah kuno barat daya....Azure...kau tahu?aku akan ke sana...kau tahu cerita tentang mansion itu kan?"

"Eh? ung....aku tidak tahu. memangnya ada apa disana?" Tanya Aile bingung

".......Kau tak perlu tahu...."Seiren tersenyum miris
"Jika ke sana...ini akan menentukan takdir milikku....."

"Hngh... kenapa kamu pasrah begitu?" Aile menghela nafas

"Takdir... bukan sesuatu yang tetap. Seandainya kamu mencoba mengubahnya juga, mungkin takdir dapat berubah. Yah, itu anggapanku saja sih." Kata Aile