[Main RP] Chapitre 2 : Love Season

Luna duduk di taman Azure sambil melihat langit. Langit terlihat cerah dan angin berhembus cukup kencang. Sekarang sudah musim gugur, musim yang akan sangat berat bagi orang yang mudah terserang flu dan ada juga orang yang bilang kalau musim gugur adalah musim cinta.
"Sudah musim gugur lagi. Sepertinya semua orang di sini sedang berbahagia karena menemukan belahan-belahan jiwa mereka. Tapi... apa mereka siap untuk kemungkinan terburuk?"

======================================================

Lokasi: Taman

Clark baru saja turun dari mobilnya dan tidak menemukan para penghuni sedang berkeliaran. Ya, sekarang sudah musim gugur, liburan tentunya sudah berakhir sekarang. Kebanyakan penghuni masih bersekolah, termasuk dirinya. Hari ini Clark menggunakan jaket dan kaus yang cukup tebal karena angin yang berhembus cukup kencang.

"Hmmm..."

Lokasi : Pintu masuk Azure

Zill baru saja pulang dari tempat kerjanya dengan membawa setumpuk file-file, pekerjaannya yang menumpuk. Ia pulang cepat dari biasanya karena khawatir akan kesehatannya akan memburuk akibat penyakit yang dimilikinya. 'Syuuu' angin berhembus menimbulkan efek keren pada dirinya, rambut dan syalnya yang tertiup angin memberikan kesan mendalam bagi para wanita yang lewat di sekitarnya.

"Ahh.... Aku ingin segelas coklat hangat" Zill bergumam sendiri di depan pintu masuk Azure masih dengan angin yang berhembus.

"Kalau mau segelas cokelat hangat, pergilah ke kantin. MAdame akan membuatkan yang paling enak untukmu. Hati-hati, kalau tidak menjaga kondisi dengan baik kau bisa sakit." Clark yang kebetulan akan masuk ke apartemen mendengar Zill yang bergumam tentang cokelat hangat.

"Apa kau tahu kapan para penghuni akan pulang?"

Lokasi: Taman Azure

Seiren membaca surat yang baru saja dikirim dari jepang. Ia tampak sangat muram,ketika membaca surat itu. tak seperti biasanya,padahal biasanya ia terlihat ceria.

Sesaat ia melihat luna yang duduk di taman sendirian. ia pun menyapanya

"Luna-chan.....halo..."sapanya lemas

Quote :

"Kalau mau segelas cokelat hangat, pergilah ke kantin. MAdame akan membuatkan yang paling enak untukmu. Hati-hati, kalau tidak menjaga kondisi dengan baik kau bisa sakit."
"Apa kau tahu kapan para penghuni akan pulang?"

Heh? Zill kaget, tiba-tiba ada seseorang yang membalas gumamannya. Ternyata sang pemilik apartemen, Clark. Kantin ya.. Zill jarang pergi ke kantin sih, dia lebih suka makanan yang ia buat sendiri walaupun kemampuannya pas-pas-an. XD.

"Ah, terima kasih informasinya. Saya lebih menginginkan coklat panas buatan Cielle" Zill memulai tingkahnya, yang sangat tak tahu malu. "Yahh... Benar, saya haru smenjaga kondisi.. Bisa-bisa kondisi saya makin parah, hehe.." Zill mengatakan kenyataan yang sepertinya membuat Clark bingung. Ya, apa maksudnya dengan 'makin parah' padahal ia terlihat sehat, kelebihan energi seperti itu?

"aaaaaaaaaaAAAAAAAAAAAAA!!!!!!"

Mutsuki Asa, sang artis ternama yang sebenarnya penghuni Azure yang bernama Vanessa Svart, berlari-lari memasuki pintu Azure. dia menubruk 2 orang di depan pintu masuk, yang tak lain tak bukan adalah Clark dan Klaus.

tidak peduli, dia terus berlari ke dalam azure, sampai akhirnya dia sampai di taman, dimana ada luna dan seiren.

menyadari kalau dirinya masih dalam 'mutsuki asa' s form, dia komat-kamit, berdoa agar fans beratnya, Scarlett, dan fans-fans + wartawan yang tadi mengejarnya tidak sadar kalau dia bersembunyi di sini.

dan dia juga memohon agar Clark membantunya.

"astaga...amit-amit iiiiih....semoga aja mereka ga tau aku disini...." katanya sambil bersembunyi dibalik luna.

"eh? Kenapa di belakangku??" luna protes pada vanessa.

lalu clark menghampirinya dengan menyembunyikan vanessa. Dia memberikan hooded jacketnya yang cukup panjang sampai menutupi rok pendek vanessa.
"kalau mau lari, jangan bawa mereka ke sini." clark pun menarik vanessa masuk ke apartemen.

Zill tertabrak oleh Vanessa dan langsung mental karena kondisi tubuhnya yang tidak terlalu bagus dan keseimbangan badannya lagi payah. Akhirnya, Zill menabrak sebuah pot bunga sampai retak menjadi beberapa bagian dan menimbulkan luka baginya.

"Aduuhhh....." Zill memegangi kepalanya, masih beruntung dia masih sadar. XD. "Ahhhh~ Darah....." Ia melihat tangannya yang berlumuran darah. Tapi dia tidak tahu siapa atau apa yang menyebabkannya seperti itu, XD

Lokasi: pintu masuk Azure

Aile baru saja pulang sekolah. Baru sampai di pintu masuk ia melihat tampaknya ada masalah. Ia pun menghampiri mereka.

Seiren berjalan menuju pintu masuk Azure,dan melihat Klaus terluka.

"Kau tak apa?"tanya Seiren. Ia memberikan sapu tangannnya dan mengelap darah Klaus,dan membalut luka itu dengan perban.

"astaga naga!" indira yang menemukan zill berdarah, langsung menghampiri.

"tidak apa-apa tuan? Anda berdarah!" indira mengeluarkan saputangannya dan mencoba menghentikan darah itu.

"astaga naga!" indira yang menemukan zill berdarah, langsung menghampiri.

"tidak apa-apa tuan? Anda berdarah!" indira mengeluarkan saputangannya dan mencoba menghentikan darah itu.

Aile menghampiri tempt kejadian itu dan menemukan Zill yang berdarah dan Seiren serta Clark yang mengobatinya.

"Zill-san?" Aile terkejut

"Ai..le-kun,,?userahka semua sama kamu..Indira juga..."kata Seiren lemas.
ia pergi dengan lunglai,dan memperhatikan surat dari jepang.

"Aku terlalu sial..untuk sekarang..."

Aile merasa aneh dengan tingkah laku Seiren.

"Indira-san, maaf aku tidak bisa membantu, kuserahkan padamu ya." Aile beranjak pergi dan mengejar Seiren. Ia berhenti di depan Seiren dan bertanya, "Ada apa? Kamu aneh hari ini."

Zill hanya mampu melihat semua orang dengan samar-samar. Tetapi, dari suara mereka sepertinya ada Seiren, Indira dan Aile. Betapa menyedihkannya dia, jadi tak berdaya seperti itu. Akhirnya, Zill pun pingsan. Memang kondisinya sedang tidak prima.


[Zill = OUT]
Silahkan mau ngapain sama tubuh Zill, mau dibuang gak masalah *ditabok* XD
Lagi males RPan sekarang, nanti aja baru lanjut lagi =3

"huh...tidak...."jawabnya lirih. Ia menatap Aile begitu dalam

"Aku senag kau jadi sahabat sejati ku...kalau aku mati nanti.............."

"Katakan!!" Aile membentak Seiren. "Aku... tidak mau sahabatku menyimpan masalahnya sendiri. Kau sendiri juga begitu kan? Waktu itu... kamu mau mendengarkanku. Kali ini giliranku yang mendengarkanmu, Seiren..." Kata Aile dengan lembut

Indira kebingungan sekarang. Lalu, luna datang menghampiri. "Aku tahu kamu khawatir dengan seiren. Biar aku yang menjaga zill." ujar luna.

indira pun mengejar seiren.
"seiren, kamu kenapa?" indira sangat khawatir. "kau tidak bisa berbohong padaku! Kau anggap aku ini siapa? Ceritakan padaku!"

"Aku anggap Indira kakakku......"jawabnya lemas

"Indira.....Aile-kun..keluargaku dulu pembasmi roh...........sekarang...aku disuruh melanjutkan...aku hanya bingung.....harus..atau tidak...."cerita Seiren

"Aku harus pergi ke rumah tua..yang tak jauh dari sini...tapi..aku nggak suka pekerjaan ini..tapi....."

Aile merasa prihatin dengan keadaan Seiren. "Apa... kamu tidak bisa menolak saja kalau memang tidak suka? " Tanya Aile

"aku seorang mangaka dan murid..tapi.....kenapa harus seperti ini...nggak sanggup nolak..tolong..jangan bilang ke Shawn.."

"tenangkan dulu dirimu. Kalau tidak tenang, ceritamu kacau. Tenanglah." indira merangkul seiren lalu mengelusnya lembut. Agar lebih tenang tujuannya.

Aile memperhatikan sosok lemah Seiren. "Aku tidak akan bilang apa-apa. Tapi... kamu tidak bisa selamanya menerima semuanya. Kamu... harus belajar untuk menolak. Daripada...perasaanmu sendiri yang terluka." Kata Aile pda Seiren prihatin.

Seiren memperhatikan mereka begitu dalam. baru kali ini seseorang egitu peduli padanya.. Seiren anya tersenyum.

"Aku mengerti.....ah..Aile-kun makan malan bareng kita ya,Indira?Aku ingin makan rendang."pinta Seiren