[Main RP] Chapitre 2 : Love Season

"Boleh kok." Clark membagikan sebagian undangan itu pada Vanessa. "Aku akan membagikan ke lantai dua dan kau di lantai satu saja ya."

Clark pun pergi dari sana dan mulai membagikan lagi undangan. Sedikit terbayang wajah Clara yang menangis tadi. Ada sedikit perasaan bersalah. Tapi, kalau dia terus begini, Clara akan terus manja pada dirinya. Mereka sudah muali dewasa sekarang. Lebih baik Clark mulai memisahkan diri dari Clara.

OOT: Chou, kita tutup di page ini.

Scarlett mengangguk senang. Ia lalu menggenggam tangan Vanessa. "Arigatou, Vaness-san! Aku akan berdandan secantik mungkin agar aku pantas menjadi pengiring Vaness-san nanti!" serunya.

Ia berharap saat hari pernikahan Vanessa dan Clark tiba, Envy juga sudah kembali pada dirinya.

OOT: oke shii..timeline skip ok?

Dan akhirnya...saat yang ditunggu itu tiba...

di ruangan gantinya, Vanessa dari tadi melihat dirinya di cermin. akhirnya dia mengenakan gaun pengantin. dia tidak menyangka akan melihat dirinya seperti itu.

"ini...rasanya bukan seperti aku...ya? menurutmu bagaimana scarlett?" tanyanya.

degup jantungnya makin terasa. dalam hitungan menit, dia akan menjadi istri Clark. hal itulah yang membuatnya tidak bisa diam. gelisah. atau terlalu semangat mungkin?

Lokasi: Ruang ganti pria

Clark sedang melamun sendirian di dalam ruangan ini. Dia sudah siap dengan semua ini. Hanya sedang mengumpulkan ketenangan untuknya. Dia sudah terlihat tampan dengan jas pengantin berwarna putih dan dasi berwarna biru.

Tapi, ada satu hal yang mengganjal di pikirannya, Clara tidak akan datang ke acara pernikahannya. Mereka sama sekali tidak saling menghubungi sejak saat mereka bertengkar hari itu.

"Humph! Ayo bersiap!" Clark bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari ruangan. Siap menghadapi kehidupan baru baginya.

Hari pernikahan pun tiba, Scarlett tampak sedang membantu Vanessa mempersiapkan segala persiapannya. Scarlett juga melihat pada dirinya sendiri di cermin, tak kalah cantik oleh Vanessa. Namun ia tahu, tokoh utamanya kali ini adalah Vanessa.

"Cantik kok, Vanessa kaa-san! Kaa-san adalah wanita paling cantik di dunia hari ini! Clark tou-san pasti semakin cinta!" serunya sambil menepuk bahu Vanessa, menyemangati calon istri Clark itu, sekaligus menggodanya.

Ryu sudah siap dengan jasnya, ia mengenakan jas hitam yang dipadu dengan kemeja putih serta dasi yang berwarna putih. Pakaian formal yang sudah cukup lama tidak ia kenakan. Ryu kemudian pergi ke arah ruang ganti perempuan untuk menemui Scarlett.

Ryu mengetuk pintu setibanya didepan sana. "Permisi.' Ucap Ryu

Scarlett mendengar suara ketukan dan betapa ia sangat mengenal pemilik suara yang mengetuk tersebut. Tiba-tiba wajah Scarlett menjadi memerah dan salah tingkah. Ia malu memperlihatkan gaun putih pengiring wanita. Apalagi ia yang biasanya berpakaian terbuka kini memakai gaun yang tertutup. Selain karena tak biasa, ia juga takut Ryu akan tak menyukai penampilannya yang begitu sopan dan feminin.

Mungkin hal itu hanya salah persepsi. Masa sih ada cowok yang tak suka ceweknya berpakaian tertutup? Dasar Scarlett aneh.

Ia pun lalu mendekati pintu itu dengan ragu dan berdebar-debar, seraya membuka pintu tersebut kecil. "Eto sebenarnya lelaki dilarang masuk kesini. Tapi tak apa deh. Ryu-kun ada perlu apa denganku? Clark tou-san sudah belum?" tanyanya dimana hanya kepalanya yang menongol di celah pintu yang sempit--Scarlett tidak membuka pintu lebar-lebar karena selain lelaki tidak boleh masuk dan karena ia begitu malu--dan tidak membiarkan Ryu melihat gaun tertutup yang dipakainya.

"Tidak , aku hanya ingin mengunjungimu. Aku bosan menunggu jadi lebih baik aku kesini saja."

"Dan aku belum bertemu dengan Clark, mungkin lebih baik aku kesana saja. Kalau sudah siap hubungi aku ya."Ucap Ryu sambil pergi dari sana .

ia kemudian berjalan ke ruang ganti pria yang tidak jauh dari situ.

"CClark." Uacp Ryu sambil mengetuk pintu.

scarlett mengamati kepergian ryu dengan seksama. Mengamati punggung cowok itu yang terlihat lebar, membuatnya memerah karena suka.

scarlett menyukai semua yang ada dalam diri ryu--kecuali sifat keras kepalanya, mungkin--namun terkadang ia heran, kenapa ia bisa jatuh cinta pada cowok dingin itu. Padahal ia juga punya teman sejak kecil yg merupakan sahabat dan tunangannya. Tapi kenapa ia malah mencintai cowok keras kepalanya itu? Terkadang dunia memang sulit dimengerti.

Ia tidak menyesal meskipun telah kabur dari rumah dan berpisah dari orang tuanya, karena ia bahagia bisa datang ke azure. Ia bahkan menemukan keluarga barunya disana: clark, vanessa, shawn, seiren, will, indira, kencana, violet, dan yang lainnya. Ia juga menemukan ryu, pujaan hatinya. Karena itulah meski tunangannya datang dan memaksanya balik ke jepang, atau ada oknum yang membenci keberadaan azure dan akan menghancurkan apartemen tersebut, ia takkan mau pulang, selama teman-temannya itu masih ada dan berjuang bersama dengannya.

"vanessa kaa-san, waktunya sebentar lagi! Bel akan segera dibunyikan. Kita harus cepat-cepat!" ujarnya sambil menutup pintu dan kembali membantu vanessa menyiapkan segalanya untuk hari penuh kebahagiaan ini.

Clark dan Vanessa sudah dipanggil ke ruangan upacara. Mereka berdua baru bertemu di depan pintu ruang upacara.
"Kau sangat cantik, Vanessa." Clark memujinya. Vanessa hanya tersenyum menanggapinya.

"Kedua mempelai dipersilahkan untuk masuk." Terdengar suara pembawa acara yang mempersilahkan mereka berdua masuk.

Clark menggandeng tangan Vanessa untuk masuk.

And now, the new life begin.
____________________________________________________________________

Epilogue

Sepanjang musim ini, banyak sekali masalah dan konflik yang terjadi di Azure Apartment. Ada yang hubungannya membaik, memburuk dan ada juga cinta yang bersemi di Azure ini. Luna berharap musim berikutnya kehidupan di Azure akan jadi semakin baik lagi.

[Chapitre 2 - End]