[RP] Their Arrival at Azure

OOC: siapapun boleh masuk ^^
_______________________________________________________________________

"Jadi... disinikah tempat tinggalku yang baru?" ucap seorang gadis tersengal-sengal.

Scarlett Envy Siegfierd, seorang gadis manis yang baru saja menjadi penghuni baru dari apartemen Azure, mendekati pintu kamarnya dan membukanya dengan kunci yang baru saja dipegangnya. Ia membuka kuncinya perlahan, namun pasti.

*krieet*

Pintu itu pun terbuka. Tentu saja, Scarlett sangat senang karena akhirnya mendapat tempat tetap dengan harga yang murah. Setelah diusir oleh sang kepribadian lain ayahnya, Yuuto Tamano, Scarlett sama sekali tak punya tempat tinggal baru.

Scarlett menghela nafasnya. Sesungguhnya saat ini pandangan Scarlett terlihat remang-remang. Cahaya kekuning-kuningan memenuhi pandangannya. Kepalanya terasa berat. Seakan-akan ada sesuatu yang membebani kepalanya.

"Lho... dimana... Luna?" tanyanya sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri untuk mencari Luna. Namun sebelum sempat ia menghabiskan putaran kepalanya kembali ke semula, pandangannya menjadi gelap.

*brukk*

Scarlett terjatuh, ia kembali pingsan. Tubuhnya tepat berada di tengah-tengah pintu masuk dimana kakinya masih berada di luar ruangan. Ia berharap seseorang akan datang menolongnya dan membangunkannya dari kegelapan.

Garant Shawn Thurston, saat itu sedang berjalan-jalan di sekitar apartemen, pikirannya melayang kemana-mana, hingga ia mendengar suara sesuatu yang jatuh.

"Hm? Apa itu?" Ia segera menuju sumber suara, dan menemukan seorang gadis terbaring di pintu masuk sebuah kamar.

"Jangan-jangan penghuni baru...?" Ia segera mendekatinya dan membalikkan tubuh gadis itu menghadapnya.

"Hei, kau kenapa? Bertahanlah, ayo!" Shawn lalu mencari kotak P3K, ia berharap menemukannya didalam kamar itu, namun tidak ada.

"Sial... kalau saja aku bawa sesuatu... pasti ada yang bisa kulakukan... setidaknya aku harus telepon Clark." Shawn mengambil ponselnya dan menelepon Clark.

"Hei, Clark, cepat kemari... er... aku tak tahu ini kamar nomor berapa, yang pasti pendatang baru, dia pingsan! Bawa kotak P3K!" Shawn lalu mengangkat gadis itu dan membawanya menuju ruangan tengah, ada sofa disana, Shawn membaringkan gadis itu disana dan menunggu Clark. Shawn juga mengambil air putih untuk berjaga-jaga apabila gadis itu bangun.

"oke, aku bawa." clark dengan sigap datang. "aku tiba."

apa sih yang tidak untuk seorang gadis manis.
"kenapa gadis manis ini?" clark ikut panik. "ini kotaknya!"

Aku mendengar sebuah suara... Siapa...?

Itu suaraku bodoh!

Envy?
Bukan.. Suaranya berbeda.. Ng.. Siapa?

Kalau begitu cepat bangun, bodoh!

Perlahan-lahan jari-jari lembut milik Scarlett bergerak, diikuti oleh kedua kelopak matanya. Ia melihat sebuah titik cahaya diantara luasnya kegelapan. Semakin lama, cahaya itu tumbuh dan bersinar semakin besar dan besar, semakin terang dan terang.

Ukkh... Silau!

Namun dari balik berkas cahaya silau itu, terbentuk garis-garis halus yang menyerupai wajah seorang manusia. Tidak, itu memang wajah seorang manusia! Scarlett membuka matanya perlahan. Keremangan masih tersisa dalam pandangannya.

Kedua matanya terbuka lebar. Kini ia dapat melihat dengan jelas. Di hadapannya terlihat wajah seorang manusia.. Seorang pria. Kedua mata violet Scarlett menatap kosong.

"Kau siapa?" tanyanya datar.

Sebenarnya saat itu Vanessa baru pulang kerja ketika Clark buru-buru pergi. Karena penasaran, Vanessa mengikutinya dari belakang.

Ternyata ada penghuni baru. Seorang gadis dan...pingsan.

Quote :

"kenapa gadis manis ini?"

*deg*

mendengar kata-kata Clark, vanessa langsung merasa sesak. Dia mengamati Clark dari kejauhan.

"...." dan akhirnya dia mendekati mereka. Tanpa berkata sepatah kata pun.

Shawn mengambil kotak P3K itu dan melakukan perawatan darurat. Pengecekan denyut nadi sudah ia lakukan tadi, dan denyut nadinya memang tidak stabil, begitu juga dengan nafas gadis itu.

Quote :

"Kau siapa?"

"Jangan tanya-tanya dulu, tetap berbaring, atur nafasmu." Shawn berkata pelan, sambil terus mengamati perubahan yang terjadi pada fisik gadis itu.

"Kau kelelahan, perjalanan yang terlalu lama tanpa berhenti." lanjut Shawn lagi.

"Ada baiknya kau minum air ini dulu." Shawn menyodorkan air putih yang tadi diambilnya, dan membantu gadis itu minum.

"Sekarang, istirahatlah... aku akan mengambilkan vitamin dari tempatku. Clark, tetaplah disini, dia pendatang baru, kan?"

"kalau begitu aku juga di sini!" kata Vanessa tiba-tiba. Mengagetkan semua orang yang tidak menyadari kehadirannya.

"...uh" vanessa menggenggam erat roknya. Kebiasaan buruk saat dia sedang bad mood.

Shawn menoleh melihat Vanessa, dia menggenggam erat roknya, sedikit mengangkatnya.

"Er? Kau kenapa, Vanessa?" Mengatakan itu sambil lalu, ia menuju kamarnya lalu mengambil beberapa vitamin, dan kembali ke kamar gadis itu.

"Ah, ini, minumlah. Ada dua, satu vitamin C, satu vitamin B Kompleks, kunyahlah masing-masing dua." Shawn tampak tenang menghadapi hal ini, seperti seorang medis di medan perang. Memang dia pernah menghadapi hal yang JAUH lebih parah dari ini...

-------------------------------------------------------------------------------------
oot: Karakter dua orang RP Staff CF bersaing untuk mendapatkan karakter Mod CF? Hoho.

Oot: aduh, seru kan kalo clark diperebutkan? Wkwkwk

"nona, baik-baik saja?" clark melihat gadis itu.

"oh, maafkan kelancanganku. Namaku clark azure. Pemilik dan pengelola apartemen ini."

Oot: aduh, seru kan kalo clark diperebutkan? Wkwkwk

"nona, baik-baik saja?" clark melihat gadis itu.

"oh, maafkan kelancanganku. Namaku clark azure. Pemilik dan pengelola apartemen ini."

"Ah." Karena terlalu seriusnya mengatasi masalah ini, Shawn sampai lupa memperkenalkan dirinya.

"Aku Garant Shawn Thurston, atau Shawn." ujarnya singkat, sambil terus memperhatikan perubahan dari waktu ke waktu di sekitarnya, terutama pada gadis itu.

"Kau datang dari mana...?"

Salah satu dari pria itu menawarkan Scarlett minuman dan vitamin-vitamin. Sesungguhnya sampai sekarang pun tatapan mata violetnya masih kosong.

Ia hanya mengangguk dan meminum air putih yang ditawarkan. Setengah kesadarannya masih melayang entah kemana. Ia bahkan tidak menyadari keberadaan seorang cewek lain di ruangannya.

Masing-masing kedua pria itu memperkenalkan diri mereka. Pria di depannya bernama Clark, dan pria yang memberinya minum bernama Shawn. Setidaknya itu yang bisa ia tangkap dengan kesadarannya yang setengah-setengah. Sesungguhnya, semua kata-kata mereka hanya melayang masuk lewat telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri.. Kecuali mungkin.. Nama mereka.

"Oh..."

Okay.. 3.. 2.. 1 Tiing

"HUWAA KALIAN SIAPA?? Apa yang kalian lakukan terhadapku?? TIDAAK! KALIAN MESUM!! KALIAN SEPERTI AYAHKU, MESUM!" teriaknya kencang, sampai menggema ke seluruh pelosok apartemen. Dan mungkin saja teriakan itu terdengar oleh semua penghuni apartemen.

Kesadaran Scarlett telah pulih sepenuh. Siapa sih yang tak berteriak ketika seorang gadis belia bangun dari tidurnya dan mendapati dua orang pria tak dikenal berada di hadapannya? Hal itulah yang sekarang sedang dialami Scarlett.

Ia menitikkan air matanya. Mukanya memerah. "Jujur.. Sebenarnya apa yang telah kalian lakukan padaku? Hiks.. Hiks.." ucapnya lirih.

"Hhuee aku sudah tak bisa menikah! Ayahku akan marah besar padaku.. Ayah~ Huwee~" erangnya, tidak menyadari bahwa ada seorang gadis lain selain dirinya di ruangan itu. Pikirannya kalang kabut dan ia menangis keras.

"?" Shawn tampaknya heran dengan teriakan-teriakan gadis itu.

"Ada apa? Kau kenapa?" tanya Shawn ringan dengan wajah bertanya-tanya.

"Jangan-jangan kau berhalusinasi?" Shawn memegangi dahi gadis itu, memeriksa panasnya, tapi ternyata panasnya tidak setinggi yang Shawn kira kalau orang sampai berhalusinasi, ia lalu melepaskan tangannya.

"Kau tidak apa-apa?"

Scarlett semakin kalap ketika Shawn memegangi dahinya. Benar-benar pria tidak sopan! Scarlett langsung menjauhkan diri dari Shawn dengan tubuh gemetar di ujung sofa.

"KYAA APA YANG KAU LAKUKAN? Kenapa memegang dahiku? Mesum! MESUM! Ayah~ tolong!" teriaknya lagi. Menggema di seluruh pelosok apartemen Azure.

Dengan wajah chibinya, ia yang menangis terlihat semakin tambah manis. Mukanya memerah dan sesegukan. Membuatnya tampak semakin lucu.

"A..Aku dimana..? Ayah.. Hiks hiks.." ucapnya gemetar.

"Tolong aku dari orang-orang mesum ini.. Hiks hiks" keluhnya sesegukan.

"Mesum?" Shawn masih memasang wajah herannya. Matanya menatap mata gadis itu, dengan tatapan yang mampu menenangkan, seperti tatapan seorang dokter pada pasiennya.

"Memangnya ada orang mesum disini? Dimana?" Shawn lalu merebahkan dirinya, dan duduk di lantai, bersandar ke dinding.

Scarlett menatap Shawn heran. Ia menghapus air mata yang membanjiri kedua pipinya. Masih tetap memandang Shawn aneh.

"Jadi kau bukan orang mesum?" tanyanya polos. "Lalu kau siapa?"

Ia juga menatap clark yang juga ada disitu. Heran.

"Lalu kau juga bukan orang mesum?" tanyanya pada Clark. Wajah manisnya kini tampak seperti puppy.

Quote :

"Jadi kau bukan orang mesum?"

"Er...?" Shawn menggaruk-garuk kepalanya, masih keheranan.

"Bukan, aku Shawn, Garant Shawn Thurston." ujar Shawn sekali lagi, masih dengan nada datar dan tenang, seakan ia biasa menghadapi hal seperti ini.

"Oh" serunya mengangguk.

Ia lalu berusaha bangkit dari sofa itu dan segera membungkuk pada Shawn dan Clark. Mukanya tampak memerah karena malu dan rambut panjang hitam pekatnya terlihat acak-acakan.

"Go..Gomen! Aku pikir kau orang mesum!" serunya sambil melakukan ojigi 45 derajat.

"Hajimemashite! Namaku Scarlett Envy Siegfierd! Aku baru saja pindah kesini! Scarlett to yonde kudasai!! Yo-Yoroshiku onegaishimasu!" serunya lagi dengan intonasi cepat dan berantakan, karena masih merasa malu dengan tindakannya sebelumnya.

Ia merasa keadaan disitu sangat tegang. Ia pun berusaha mencairkan suasana. "E..To.. A-Aku ini orang jepang lho.. walau namaku nama barat.. ta-tapi wajahku oriental wajah o-orang jepang kan?" ucapnya ragu.

"Oh ya? Entahlah... kau punya ciri-ciri orang barat." jawab Shawn sambil memperhatikan Scarlett.

"Gomenasai ne, Nihongo wa zenzen hanasemmasen." lanjut Shawn lagi dengan bahasa Jepang yang seingatnya berarti : Maaf, saya tidak mengerti bahasa Jepang.

"Daijoubu ka?" tanya Shawn pada Scarlett

Ryu disuruh ayahnya untuk menemui putri relasi ayahnya. Namun ayahnya keburu mematikan handphone ayahnya.
Ia kemudian berjalan ke kamar gadis itu dengan terpaksa.
"Selamat siang." ucap Ryu dalam bahasa Jepang seperti yang diperintahkan oleh ayahnya. Ryu memaki dirinya sendiri kenapa dulu ia mau belajar sekitar 8 bahasa. Coba kalau ia tidak bisa ayahnya pasti tidak akan menyuruhnya untuk menemui gadis itu.

OOTe: teriakan "mesum" si Scarlett pasti diajarin Ibunya :p

gadis yang aneh. hanya itu yang dapat dipikirkan oleh Vanessa tentang perempuan itu. dan rasanya dia agak familiar dengan nada "mesum" yang Scarlett ucapkan.

"eto....atashi, Vaness desu!" sapanya. bahasa jepangnya cukup lancar, secara, dia itu seiyuu. Mutsuki Asa yang terkenal itu.

"aku pemilik apartemen ini nona. Aku datang untuk menjelaskan tentang apartemen ini." clark sedikit memalingkan wajahnya karena tidak kuat melihat wajah scarlett.

"jadi nama nona?"

Scarlett hanya mengangguk dan tersenyum manis. Menyebarkan feromon yang dapat membuat hampir semua lelaki menoleh. "Iie, daijoubu. Anata no nihongo wa ii yo!" ucapnya pada Shawn.

"Hhe? Wajahku juga ada unsur baratnya ya? Itu dari ibuku!" jawabnya girang. "Ibuku orang Inggris (Britania, red)!"

Lalu datanglah seseorang lagi, seorang cowok yang masuk ke kamarnya. Ia tampaknya agak sedikit familiar dengan cowok itu. Tapi entahlah, Scarlett tidak terlalu ingat.

"Konnichiwa!" sapanya sambil membungkuk pada Ryu.

Kemudian ada lagi seorang cewek disana selain dirinya. Scarlett agak kaget dengan keberadaan cewek itu, karena sejak tadi ia tak menyadarinya. Mungkin terlalu banyak cowok di kamarnya membuatnya tidak terlalu konek dengan cewek.

"Vaness-san ne? Yoroshiku!" sapanya sambil kembali membungkuk. Bagaimana pun juga Scarlett tinggal di Jepang sehingga melakukan ojigi berkali-kali bukanlah hal yang aneh baginya.

Terakhir ialah Clark. Pria yang awalnya dikira Scarlett sebagai orang mesum kedua. Tapi ternyata ia aslinya adalah pemilik apartemen ini. WAjahnya menjadi memerah karena malu. "Yo-Yoroshiku..."

"Sekali lagi namaku Scarlett Envy Siegfierd, panggil saja aku Scarlett. Aku berasal dari Tokyo, Jepang. Tapi kalian tak perlu berkata bahasa Jepang padaku karena aku juga ahli beberapa bahasa seperti Inggris, JErman, Prancis, dan bahasa yang kita pakai ini!" ujarnya.

"Mohon bantuannya selama aku disini, minna-san!" serunya sambil kembali membungkuk.
____________________________________

oot : @rinrin, hhaha iya, mesumnya itu diajarin ibunya! >,<v

Saat wajah Scarlett memerah ketika menyapa Clark. perasaan tidak enak Vaness makin terasa. yang pasti Vanessa tidak sadar kalau dia cemburu. yang dia rasakan hanya nafasnya yang sesak.

"un! tentu saja, kalau ada apa-apa, tanya ke aku aja ya Scarlett! jangan sama Clark-si-mesum-ini...hehehe" canda Vanessa.

sebenarnya sih itu peringatan tidak langsung agar tidak mendenkati Clark. tapi Vanessa mengatakannya dengan tidak sadar.

Scarlett menoleh pada Vanessa. Gadis itu menyebut bahwa Clark adalah seorang yang mesum. Mulutnya kemudian membentuk huruf 'o' dan kedua matanya membulat kembali bagaikan puppy.

Ia tampak manis dalam form chibinya. Entah kenapa, ia sering sekali menyebar feromon seperti kupu-kupu begitu.

"Are? Mesum? Clark-san sama seperti ayahku.. mesum!" serunya polos tanpa melihat situasi dan kondisi.

Ia lalu memeluk lengan Vanessa. "Kyaa... kalau begitu mohon bantuannya ya, Vaness-san! Walau aku sudah terbiasa dengan pria mesum, tapi tetap saja..."

"Lagipula, ayahku Yuuto, nanti bisa marah besar..." ucapnya pelan.