[Rp] The Ace Attorney's Arrival

Dengan membawa sebuah koper, dan sebuah tas kerja, ia membuka pintu kamar apartemen itu. Dilihatnya fasilitas yang terasa standar, tapi memang hanya itu yang ia butuhkan, sebuah tempat yang nyaman untuk ditinggali olehnya sendiri.

Berada di tempat kerja dan terus menginap di kantornya, seperti 1 tahun terakhir hanya akan membuatnya gila. Ia membutuhkan tempat istirahat yang membuatnya benar-benar istirahat tanpa terpikirkan untuk menyentuh pekerjaannya sedikitpun, ya, kamar apartemen di gedung apartemen, yang ditunjukan oleh seorang gadis yang membuatnya penuh rasa penasaran.

"akankah tinggal di sini menjadi semenarik yang kupikirkan" gumamnya dalam hati.

Ia pun mulai membereskan barang yang ia bawa.

Kali ini datang penghuni baru disaat clark baru selesai dengan tugasnya. Dengan santai clark berjalan menuju kamar itu.
"permisi! Saya pemilik apartemen ini." clark mengetuk pintu itu. Menanti jawaban.

Kali ini datang penghuni baru disaat clark baru selesai dengan tugasnya. Dengan santai clark berjalan menuju kamar itu.
"permisi! Saya pemilik apartemen ini." clark mengetuk pintu itu. Menanti jawaban.

Vanessa yang baru mau pergi bertemu clark di koridor. Sambil mengemut permen, dia berlari kecil mendekati clark.

"tu...eh...clark!!" sapanya. "menagih atau orang baru?" tanyanya. Singkat padat dan jelas.

"orang baru." jawab clark singkat. "tidak perlu di tagih, toh kalian mengurusnya di kantor registrasi."

"kau mau ke mana?"

"orang baru." jawab clark singkat. "tidak perlu di tagih, toh kalian mengurusnya di kantor registrasi."

"kau mau ke mana?"

Tepat saat membuka kopernya, ia mendengar suara dari luar, dan suara itu berkata sebagai pemilik apartemen.

"baiklah, ini semua dokumen kepindahan saya, dan ini data diri saya, copy kartu identitas dan ijazah, semua data yang harus dipegang pemilik apartemen mengenai orang yang tinggal di apartemennya" Milles langsung menyodorkan sebuah map dengan dokumen yang telah terbagi-bagi rapi dengan paper clip

Vanessa manggut-manggut sendiri. "oh begitu....yang kali ini seperti apa ya orangnya?" gumamnya.

"...hng? Vanessa? Mau pergi, tapi masih lama acaranya juga...makanya keliling-keliling gitu. Mau diem di kamar, baterai MP4 uda abis dan lagi di charge...hiks..." keluhnya.

"oh..." lalu pintu kamar terbuka. "sebenarnya saya sudah memegang data lengkap anda. Tapi jika ini mau anda ya sudah. Harusnya hal-hal seperti ini selesaikan di kantor administrasi." ujar clark.

"boleh saya masuk? Saya akan menerangkan ruangan ini dan peraturan di sini. Inilah tradisi di azure apartment ini." ujar clark panjang lebar. Dia sebenarnya kurang suka berurusan dengan orang dari bidang hukum.

"oh, silakan"

Milles mempersilakan Clark masuk dan menjelaskan semua yang harus dijelaskan.

"aku sedikit tidak menyangka kalau pemilik apartemen ini masih semuda ini... ditambah cara recruitment penghuni baru yang sangat misterius itu..." otak Milles mulai berpikir seolah dia sedang mencari kebenaran dari suatu kasus....

"ah, aku ke sini bukan untuk menambah pekerjaan" Milles berhenti memikirkan semua hal rumit itu.

"ano....boleh ga vanessa ikut masuk?" tanya vanessa. Dia tertarik pada pria penghuni baru itu..ah..vanessa selalu tertarik pada orang baru.

Vanessa mengikuti di belakang clark. Menurutnya pria itu mengerikan. Namun tetap saja dia penasaran.

"baiklah... Kita mulai... Di sini ruang tengah, lalu dapur di sana. Sudah ada kulkas yang siap digunakan. Kamar mandi lengkap, tinggal pakai. Kamar tidur telah dilengkapi dengan kasur, bisa anda ganti. Hemat penggunaan air. Buang sampah setiap hari senin, rabu, jumat. Buang sebelum jam 8. Lalu ada cafetaria dekat taman jika lapar atau tidak memasak. Ada pertanyaan?" clark bertanya lagi. Dia menjelaskan sambil menunjuk apa yang dia jelaskan.

"oh, maaf, saya clark azure campbell. Mahasiswa. Pemilik apartemen ini. Salam kenal." clark mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

melihat Clark yang memperkenalkan diri, Vanessa juga tidak mau kalah. "ah..vanessa juga mau kenalan! namaku Vanessa Svart! panggil saja Vanessa atau...Vaness mungkin? hehehe"

Vanessa senyum-senyum sambil garuk-garuk kepalah. "oiya...salam kenal! hehehehe" katanya.

Milles kemudian membalas mereka

"Ah, saya Milles von Claffe, salam kenal." ia mengeluarkan senyum yang cukup ramah, berbeda dengan senyum kemenangan, senyum ancaman, dan senyuman lainnya yang ia keluarkan dalam pekerjaan.

Ia sedikit terdiam dan menanyakan sesuatu

"Maaf, saya sedikit lupa, Mr. Clark, apakah saya harus menambah biaya parkir lagi untuk sebuah mobil?"


kemudian ia melirik orang di sebelah Clark dan berkata "Ms. Vanessa, maaf, tapi, pernahkah saya mendengar suara anda sebelumnya?"

Vanessa tersenyum prihatin. "ayolah...tidak ada aturan harus memanggil vanessa dengan panggilan formal...jadi santai saja ya?" pinta vanessa.

Saat vanessa ditanya tentang suaranya, vanessa nyengir. "hahaha...aku memang berisik! Dari tadi vanessa ga bisa diem..ehehe" katanya sambil menggetok kepalanya pelan.

"Tidak usah bayar biaya parkir, toh tempat parkir itu memang untuk penghuni di sini. Lagipula tempat parkirnya masih cukup luas." Clark menjawab dengan kalem.

"Senang berkenalan dengan anda MR. Milles. Anda cukup memanggil saya Clark, saya lebih muda dari anda. Jika ada kerusakan dan keluhan lainnya anda bisa menghubungi saya atau pergi saja ke kantor administrasi di lantai satu." Clark juga tersenyum sambil menjabat tangan Milles.

Milles membalasnya dengan senyum... sampai saat

Quote :

Saat vanessa ditanya tentang suaranya, vanessa nyengir. "hahaha...aku memang berisik! Dari tadi vanessa ga bisa diem..ehehe" katanya sambil menggetok kepalanya pelan.

karena amagatamanya bereaksi.

"Ah, saya rasa saya hanya sedikit pusing karena saya mengira suara anda mirip dengan seorang Seiyuu, Asa... Asa... Mutsuki?" ucapnya pada vanessa

dan Milles melihat kata-katanya barusan kembali bereaksi dengan amagatmanya.

"jadi benar ya?" ucapnya dalam hati. Milles mengerti perasaan "ingin tinggal dengan damai sambil menghindari segala kegilaan dalam pekerjaan.

"Ah, mungkin saya salah ingat" ucap Milles untuk berpura-pura tidak tahu.

Dan mengenai Clark, tentu Milles menjabat tangan Clark.

"bila bermasalah dengan hukum, anda selalu dapat mengajak saya berkonsultasi"

Clark hanya tersenyum. Tahun lalu dia hampir terjerat hukum karena ikut balapan liar. Sejak itu dia bertobat dan mobil ferarri hitam malamnya hanya menjadi pajangan sekarang.

"memangnya kemarin anda tinggal dimana?" tanya clark tanpa peduli pada clara.

"oh, saya tinggal di... kantor. ya, Milles law & co." jawabnya dengan sedikit tersenyum.

"sejak awal saya menjadi pengacara saya tinggal di sana, namun beberapa teman menyarankan saya untuk tidak tinggal di kantor dan memiliki tempat istirahat yang membuatmu malah lembur. Tempat ini terasa damai dan tentunya tidak akan membawa saya pada pekerjaan, karena saya berjanji tidak akan membawa secuilpun dokumen pulang, kecuali memang sangat kritis, ah itu pun akan membuat saya lebih memilih menginap di kantor"

dia agak sedikit menarik napas...

"Clark sendiri? Anda cukup muda untuk harus mengelola apartemen ini kan? Ah, bila hal ini bukan hal yang mengenakan hati, anda tentu tidak perlu menjawabnya"

"dan... Ferarri hitam itu... apakah saya pernah melihatnya sekitar tahun lalu?"

Seorang pengacara. Vanessa takjub mendengarnya. Ternyata orang didepannya adalah pengacara terkenal yang suka dibahas dengan teman-temannya sesama seiyuu.

"whoa...milles yang itu? Pengacara yang hebat itu? Whoaw..." kata vanessa. Dia tidak menyangka akan bertemu orang yang sering dibicarakan itu.

"aku menjadi pengelola di sini sejak kakek meninggal. Sekitar 1,5 tahun yang lalu. Saya diberi kepercayaan oleh kakek dan luna. Lagipula ini tidak mengganggu kuliah karena staff administrasi membantu saya." clark menjelaskan seluk beluk yang belum dia jelaskan pada orang lain.

"mobil itu? Tentu anda tahu dan mobil itu terkenal sebagai night warior. Hanya saja sekarang sudah tidak digunakan karena night warior itu sendiri sudah tak menggunakan si kuda hitamnya lagi." clark tersenyum menjawab hal itu.

Vanessa menoleh ke Clark. "hah? Memangnya disini ada kuda?" tanyanya.

"lagipula kamu dulu ngapain? Sampai dijuluki night warrior segala?" tanyanya.

"mungkin tidak mengenakan, tapi kuda hitam itu, pernah menjadi barang bukti dalam suatu kasus tahun lalu, ya?"

Milles tampak sangat tertarik pada mobil itu....


namun tampaknya ia melupakan untuk tidak membawa pekerjaan ke rumahnya

vanessa sedikit kaget mendengar kata 'kasus' dia baru sadar kalau ternyata Clark pernah terlibat suatu kasus. "hah? kasus? emangnya Clark ngapain??"

"ada apa antara Clark dan Kuda Hitam??"

misteri bagi Vanessa....

Clark hanya tersenyum. "begitulah. Itu masa lalu, nanti akan kuceritakan." clark berharap orang ini tidak mengorek kasusnya lebih jauh.

"bukankah anda tidak ingin membawa pekerjaan ke sini? Bersantailah. Apakah ada yang ingin anda tanyakan lagi.