[RP]The Hacker, Faldio arrival

Lokasi : depan apartment Azure

Faldio dengan kesusahan menyeret kopernya untuk masuk ke dalam apartment. Dia baru saja di terima di Apartment Azure setelah bertemu dengan Luna yang memberikannya 'tantangan' sebelum Faldio di terima di apartment Azure ini. Dia sendiri masih tidak mengerti apa maksudnya, dan Faldio tidak ingin memikirkan hal itu terlalu keras.

Dia memperhatikan sejenak apartment yang di depannya. Sebuah bangunan yang cukup indah, apalagi bayarannya juga tidak mahal.

Kurasa... aku akan betah tinggal di sini. Ya, semoga saja

Faldio segera masuk ke apartment itu.

Lokasi : di dalam apartment(sy sendiri bingung)

Faldio melihat ke sekelilingnya. Dia tidak tau apa-apa soal apartment, karena ini adalah pertama kalinya Faldio tinggal di apartment.

"Lalu... apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Faldio pada dirinya sendiri dan tanpa berekspresi. Bingung ingin kemana. Berharap ada yang membantunya.

Sambil menyeret kakinya dan mengacak-acak rambut serta sebatang cigar candy terselip diantara bibirnya. Mau tidak mau dia harus menyapa penghuni baru di Azure. Sekedar menyapa dan chit-chat. Akhir-akhir ini banyak sekali penghuni baru di sana, dia jadi kelelahan karena harus bolak-balik ke sana kemari. Mungkin dia akan menambahkan Lift agar tidak terlalu lelah turun dari lantai tiga walaupun anak tangganya tidak banyak.

"Permisi..." Clark dengan enaknya masuk ke dalam apartemen itu. "Aku pemilik apartemen ini. Selamat datang di Azure Apartment. Namaku Clark Azure."

Melihat penghuninya ini terlihat bingung dan belum beres-beres, Clark sudah tahu apa yang terjadi padanya.
"Perlu bantuan, bung?"

Faldio masih memperhatikan kegiatan seluruh orang yang lalu lalang di tempat itu. Mereka semua terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Faldio hanya melamun memperhatikan manusia-manusia itu.

Dan di dengarnya ada seseorang yang berbicara, pemilik apartment ini.

Quote :

"Aku pemilik apartemen ini. Selamat datang di Azure Apartment. Namaku Clark Azure."

Eh? Dia berbicara denganku ya?

Faldio menjawab dengan ragu, dia memang agak sulit untuk bersosialisasi, ingin tersenyum sebagai awal perkenalan, tapi rasanya sulit sekali.

Quote :

"Perlu bantuan, bung?"

"Hm? Itu... aku penghuni baru di sini, jadi belum tau apa-apa. Mau...mencari kamarku... jujur, aku masih bingung dengan apartment ini"

oot: eh! belum masuk kamar toh?

"baiklah... aku akan memandumu..." Ujar Clark sambil menyuruhnya untuk mengikuti.

"hei... kau berasal dari mana? Sepertinya kau baru datang ke daerah ini sekali ya?" Clark berkomentar setelah melihat penampilan dan gelagat orang ini.

"Ah.. Tunggu sebentar... boleh ku tahu namamu? kamarmu dimana?" Clark melihat PDA-nya, bersiap untuk mengecek kamar si penghuni baru itu.

oot : belom, dia kan dari desa, gak tau apartment..wkwk..


Faldio otomatis langsung mengikuti Clark. Satu-satunya yang bisa di andalkan Faldio memang cuman Clark. Dia tidak mengenal siapa-siapa di apartment ini. Sulit bergaul.

Quote :

"hei... kau berasal dari mana? Sepertinya kau baru datang ke daerah ini sekali ya?"

"Ya, aku memang baru datang ke sini. Sampai usiaku 15 tahun, aku memang selalu ada di desa Vineyard. Jadi, maklum saja jika aku tidak tau apa-apa soal apartment ini," jawabnya datar.

Faldio melirik PDA Clark, hanya soal yang seperti ini dia merasa tertarik. Pada barang-barang elektronik, terutama komputer.

"Aku Faldio Farand Axelle. Tapi panggil saja Fal jika kau mau. Kamarku...err...," Faldio mengacak-acak isi tasnya, mencari kunci kamarnya, dan sepertinya di kunci itu terdapat nomor kamarnya. Setelah ketemu, dia memberikan kunci itu pada Clark. Tak mengerti apa-apa.

"Oke... sudah aku cek. Nah, sekarnag aku akan mengecek kamarmu. Kalau begitu, mungkin aku juga akan mengecek kamar itu dan membantumu sedikit." Clark menyimpan kembali PDA nya setelah mengecek data mili Fal.

Dia menuju nomor yang tertera di ruangan itu.
"Baiklah. Ini ruang tengah, cukup untuk sofa dan sebuah home theatre. Lalu ini dapurnya. Kami sudha menyediakan lemari es di sini jadi tinggal dinyalakan saja. Ini kamar tidurnya. Sudah ada kasur di sana, tapi kalau mau menggantinya juga tidak apa, tinggal masukkan ke gudang. Ini kamar mandinya, sudah lengkap, tinggal diisi perlatan mandi dan handuk. Jangan lupa untuk mematikan air jika tidak digunakan." Clark menunjukkan pada Fal tempat-tempat yang tadi dia katakan.

"Buanglah sampah tiap dua hari sekali ke trash can yang ada di depan apartment ini. jam 8 pagi sudah kau buang di sana. Sampah akan diangkut setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Boleh membawa peliharaan asalkan kau punya kandangnya. Ada pertanyaan?"

Fal diam saja, memperhatikan Clark yang sedang menjelaskan ini-itu soal kamarnya. Kadang dia mengangguk, untuk menandakan bahwa dia mengerti dengan semua peraturan itu.

[color=blue]"Saya mengerti. Semuanya sudah cukup jelas, terima kasih, Clark-san. Mungkin sebentar lagi, setelah aku membereskan barang-barangku, aku akan berjalan-jalan ke sekitar apartment, untuk mengunjungi penghuni apartment lainnya."[color]

Fal kemudian dengan susah payah menarik lagi kopernya yang berat itu. Belum lagi masih ada barang-barang yang harus di angkut besok, seperti komputernya dan lukinsa-lukisannya.

"Aku akan membantumu. Membereskan sekaligus menata ruangan ini." Clark membantu Fal mengangkut barangnya.

"Ruangan mana yang akan kau isi pertama kali?"

Quote :

"Aku akan membantumu. Membereskan sekaligus menata ruangan ini."

Eh? Membantu? Kenapa...

"Eh... tidak perlu, Clark-san. Aku sudah terbiasa mengerjakan semuanya sendiri."

Ya, Fal memang terbiasa mengerjakan sendiri. Dia agak segan jika ada yang menawarkan bantuan padanya, karena biasanya Fal yang membantu orang-orang/bekerja pada orang di sekitarnya.

Quote :

"Ruangan mana yang akan kau isi pertama kali?"

[co0lor=blue]"Eh... itu, ruang tengah ini mungkin. Aku mau menaruh komputerku."[/color]

"Menaruh komputer di sana?" Clark agak kaget juga. Setelah tahu dari data yang dimiliki tetang Fal. "Komputer itu baiknya di simpan di kamar. Jangan di ruang tengah. Simpanlah lukisan, sofa, dan televisi di ruang tengah." Clark protes.

"bagaimana?"

"Hngg...."

Fal mengangguk pelan, kemudian mulai membereskan ruangannya itu.

Quote :

"bagaimana?"

"Terima kasih atas bantuannya. Semuanya sudah sangat jelas sekarang," jawab Fal, lagi-lagi membungkuk sopan.