[Free RP]In Wonder-Theme Park-Land

berlari dengan cepat. Itulah Kazuya. Setelah berhasil memukul mundur para penjaga sekolah,Ia sampai di Theme Park

Benar-benar Indah,dan ramai. banyak hal-hal menarik di sana,yang tak pernah di lihat Kazuya sebelumnya

"wah..ramai,ya...'komentarnya. Ia kagum,tapi berhasil menyembunyikannya dengan baik

Himi sedikit kewalahan mengikuti langkah Kazuya yang cepat. Setelah sampai, ia berusaha mengatur napasnya sejenak, kemudian melihat sekitarnya. Himi trekagum-kagum melihat aneka macam permainan yang belum pernah dilihatnya.

"Kazuya-san, itu apa?" tanyanya sambil menunjuk bianglala.

"bianglala,"katanya setelah menoleh pada Himi
"bisa juga kau mengejarku.."komentarnya

"Ini yang namanya taman bermain."

"Benar-benar tempat yang menarik."

"Yah, dengan 'sedikit' usaha," kata Himi yang sudah berhasil mengontrol napasnya. Lari Kazuya memang cepat sekali.

"Lantas apa yang akan kita lakukan berikutnya?"

"huh?tentu saja main!"jawabnya tegas

"Ng? Baiklah."

"Tapi kudengar untuk bermain di taman bermain harus mendapatkan tiket masuk lebih dulu."

"menurutmu bagaimana,akira?"tanya Kazuya pada akira

"Aku belum pernah ke taman bermain sebelumnya."

"Bagaimana jika kita tanya petugasnya saja?"

"maksudku..mau masuk dengan tiket atau diam-diam...."katanya Asal.

"Kalian tunggu di sin..akan ku belikan untuk...hng.....berapa nih?"tanyaKazuya bingung

"4 tiket , biar aku saja yang bayar."

Akira kemudian menyerahkan uang sesuai dengan harga yang harus dibayarnya bukan jumlah yang besar.

"ok..tunggu sebentar"Kazuya berlari ke loket tiket,lalu kembali lagi

"Aku dapat platinum tiket......."katanya datar

"Terima kasih, Akira-san."

Himi juga menerima tiket tersebut.

Di tengah-tengah keramaian taman bermain tersebut, terlihat sesosok seorang pria tampan berkacamata hitam yang sedang menyandar pada tiang lampu. Wajahnya menoleh kesana kemari seperti sedang mencari seseorang. Ia tampak lega ketika menangkap beberapa sosok remaja yang sekarang seharusnya masih sekolah.

Ya, sang pria tampan itu adalah Yuto Siegfierd, yang sedang melambai-lambaikan tangannya ke arah Kazuya, Akira dan Himi, sekaligus menghampiri mereka.

"Ah, Kazuya-kun, Akira-kun, Himi-chan! Suatu kebetulan kita bisa bertemu disini!" serunya sambil menyeringai, menggoda murid-muridnya. Benar-benar ucapan yang konyol.

"Ah, sensei!" Himi spontan menoleh pada Yuto yang melambaikan tangan.

"Selamat siang, sensei," katanya memberi salam sambil sedikit membungkukkan badan.

"kau bilang kebetulan haaah?!mang dah rencana kaan?!"protes kazuya.ia memukul bahu Yuto pelan

"kau lama..."

"Benar apa yang dikatakan kazuya."

"Kau sengaja , bukan kebetulan."

"Ayo Kazuya kita jalan-jalan saja, tidak usah mengajak guru aneh ini."

"yah...ok..."jawabnya enteng

"mau yang mana dulu nih?"tanya kazuya pada Akira

"Nggg..." Himi melihat biangalala.

"Saya ingin mencoba naik bianglala itu," katanya sambil menunjuk bianglala.

Kazuya menoleh ke himi,dan terdiam. lalu menoleh lagi pada Akira

"gimana?bianglala?"tanyanya simple pada Akira

"OK."

"Lagipula kita mempunyai banyak waktu kok."

"Baiklah."

Himi berjalan dengan wajah antusias ke arah tempat orang yang mengantre bianglala. Ini pertama kalinya dia naik bianglala.

Kazuya mengikuti himi dan Akira dengan tenag.

"bianglala..lingkaran....."gumamnya asal

Yuto hanya tersenyum simpul. "Ahhahaha! Jangan begitu dong, Kazuya-kun, Akira-kun, aku kan ingin membuatnya seperti kebetulan !" sahutnya, "Hei jangan tinggalkan aku dong!"

Ketika para muridnya memutuskan untuk naik bianglala, Yuto berkomentar. "Hei, kalian tahu, aturan bianglala disini itu berdua-berdua lho! Ayo kita undi siapa berpasangan dengan siapa!" ujarnya sambil menyodorkan empat buah kertas panjang tipis berwarna kuning yang ia genggam dan entah darimana ia dapat.

"Yang dapat tanda merah, harus berpasangan dengan tanda merah lagi, ya!"

Yuto hanya tersenyum simpul. "Ahhahaha! Jangan begitu dong, Kazuya-kun, Akira-kun, aku kan ingin membuatnya seperti kebetulan !" sahutnya, "Hei jangan tinggalkan aku dong!"

Ketika para muridnya memutuskan untuk naik bianglala, Yuto berkomentar. "Hei, kalian tahu, aturan bianglala disini itu berdua-berdua lho! Ayo kita undi siapa berpasangan dengan siapa!" ujarnya sambil menyodorkan empat buah kertas panjang tipis berwarna kuning yang ia genggam dan entah darimana ia dapat.

"Yang dapat tanda merah, harus berpasangan dengan tanda merah lagi, ya!"