[RP]The 'maid' Arrival

"Oh... padahal kukira kau cukup manis dan pantas menjadi seorang foto model. Kalau mau aku punya kenalan di dunia modelling." Clark menanggapi dengan mata tertuju pada majalah desain interior yang sedang dibaca olehnya.

"Jadi, mana cemilan dan minumannya, Vaness?" Clark menagih minuman dan cemilan yang dipesannya.

Sambil membuat cheesestick, vanessa mendengar clark yang menawarkannya menjadi model. "un...aku lebih suka menjadi mutsuki saja..." katanya.

"clark punya kenalan model? Wah...pacarnya ya?" tanyanya.

Setelah memastikan cheesesticknya sudah ditiriskan, vanessa membawanya dan smoothie yang dia buat ke meja makan. "ini...silahkan..."

"jadi nanti aku harus bagaimana? Apa saja yg harus kulakukan?" tanya clark sambil memakan cheese stick itu. "pacar? Tidak, lebih dekat daripada pacar."

hah? Lebih dekat dari pacar?

"tunangannya Clark dong kalau gitu?" tanyanya sambil mengaduk-ngaduk smoothienya. Perasaannya sedikit aneh.

"eh...waktu nanti? Biarin aja gimana adanya..." katanya.

"Ah... rasanya aku ingin berjalan-jalan. Mau ikut berkeliling daerah sekitar sini bersamaku?" Clark bangkit dan pergi ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian.

"Aku mandi dulu."

"vaness mau ikut...vaness nunggu di sini." katanya.

Vanessa mengaduk-aduk smoothienya dengan muka bete. Pertanyaanya yang terakhir tidak dijawab clark.

clark...uda tunangan toh...ah...mikirin apa sih aku?

OOT: Huehehehehe... saya akan mengacau!

Seorang wanita cantik memasuki executive Room itu. Dia mengenakan sebuah blouse cantik berwarna pink pucat dan sebuah mini skirt berwarna hitam dengan sandal high heels yang berhiaskan manik-manik cantik, kontras dengan kulit putih dan rambut hitam miliknya. Dia berjalan sambil menenteng sebuah tas tangan dari perancang terkenal dengan anggun. Dengan santainya wanita cantik nan anggun ini berdiri di hadapan Vanessa sambil menyibakkan sedikit rambutnya dan tersenyum.

"Bonjour, Clark ada?" Kharisma wanita cantik ini pun langsung mengubah atmosfer ruangan itu.

Dan di saat yang sama Clark keluar dari kamarnya dan hanya bisa diam menatap gadis itu.

Vanessa masih manyun dan mengaduk-aduk Smoothienya yang belum habis saat seseorang datang. Vanessa langsung bangkit dari duduknya dan menuju pintu.

"ada...Clark sedang mandi. ada keperluan apa ya?" kata vanessa. dia menggunakan suara Mutsuki Asa tanpa dia sadari.

vanessa melihat orang itu dengan seksama. dia merasa pernah bertemu orang itu di suatu tempat. rekan kerjanya kah? tapi kenapa mencari Clark?

Pesona Top Model di Catwalk ini berjalan masuk dengan anggun. Dia punya kunci sendiri. Clara langsung tersenyum manis pada Vanessa dan berkata, "Tidak menyangka seorang Mutsuki Asa ada di tempat Clark."

Lalu Clara berjalan dan tersenyum lebar begitu melihat Clark. Clara langsung memeluk Clark dan mencium pipinya.
"Aku kangen! Sudah lama tidak bertemu denganmu!" Clara mulai manja dan mempererat pelukannya... di depan Vanessa.

Speechless. hanya itu yang bisa vanessa deskripsikan untuk dirinya saat itu. anhe. dia tidak menyangka kalau tunangannya (setidaknya itu yang dia pikirkan) Clark akan datang.

Vanessa berjalan dengan santai ke dapur. sambil menyetel MP4nya dan menghabiskan cheesestick yang ada.

"..lebih baik seperti ini.." gumamnya. tidak jelas memang. yang pasti dia ingin berteriak sekarang.

"Clara... tolong lepaskan aku... aku sesak..." Clark melepaskan Clara.

"Kamu lari lagi dari pekerjaanmu ya? Dari Paris ke sini kan cukup jauh... Masa top model Paris, Clara Violete, mangkir dari tugasnya?" Clark Menyindir Clara dan langsung mendapat cubitan dari Clara.

"Oh iya, Vaness, maaf kalau dia tidak sopan. Dia ini Clara Violete..." Clark belum selesai berbicara, mulutnya sudah dibekap oleh Clara dan dipandangnya dengan galak. "Clara Violete, model. Dia yang kuceritakan tadi, soal kenalan dalam dunia model."

Vanessa yang mendengarkan MP4 terlalu keasikan sampai-sampai dia tidak mendengar suara Clark yang memanggilnya. dia masih mengaduk-aduk smoothienya sambil sedikit bersenandung.

"..I don't care..I don't care..even you disappear from this world.."

Vanessa terus bernyanyi dalam volume kecil. tidak menghiraukan pasangan itu.

Kesal tidak dianggap, Clark menghampiri Vaness dan mencabut MP4-nya.
"Cuci pakaianku. Sekarang! Setelah kau bersikap lebih baik, aku akan mengajakmu pergi." Clark menyuruh dengan pandangan dingin. Yah... dia cukup kesal kalau tidak dianggap orang lain.

"Clara, apa urusanmu ke sini?" Clark tampak seperti tidak ingin di ganggu.

Vanessa yang asik-asik menyanyikan lagu kaget ketika Clark mencabut MP4 nya. "ugya!! MP-chan!" serunya meratapi nasib MP4nya.

Mendengar perintah Clark, Vanessa hanya cemberut dan membereskan meja makan. "baik, tuan Clark" katanya.

Lalu dia menjauh untuk mencuci, sambil tetap mendengar MP4nya.

"so... Is that she, bro?" clara menggoda kakaknya setelah vanessa menghilang. Clark hanya berdecak.

"ah... Sofa ini memang selalu nyaman ya! Kau memang pintar memilih benda ya!" clara melempar high heels miliknya juga tas miliknya. Dengan enaknya dia mengambil sekaleng cola menegaknya lalu berbaring di sofa seenaknya.

"aku ke sini karena kau jadi jarang mengontakku. Aku khawatir."

Vanessa bingung. dia baru menyadari kalau dia tidak tahu dimana pakaian kotor Clark disimpan. dia mematikan MP4nya dan menghampiri Clark di ruang tengah.

"clark....dimana kamu menyimpan pakaian kotormu? aku tidak tahu dimana tempatnya..." kata Vanessa yang lagi-lagi, menggunakan suara Mutsuki. dia tidak perlu bersembunyi. toh, dua orang di sana ahu identitasnya yang asli.

"atau aku perlu ke kamarmu dan mengeceknya?" tanyanya.

"ada di luar kamar, sekitar situ." clark menjawab singkat.

"ayo pulang. Aku tidak mau disalahkan mereka karena kau menghilang." clark mengusir clara. "aku akan mengunjungimu jika ada waktu dan aku akan terus mengontakmu." clark mencium kening clara. Sepertinya hal itu dilihat vanessa.

"aku tidak perlu menelepon agensi mu kan?" clark mengancam clara dengan halus.

"ada di luar kamar, sekitar situ." clark menjawab singkat.

"ayo pulang. Aku tidak mau disalahkan mereka karena kau menghilang." clark mengusir clara. "aku akan mengunjungimu jika ada waktu dan aku akan terus mengontakmu." clark mencium kening clara. Sepertinya hal itu dilihat vanessa.

"aku tidak perlu menelepon agensi mu kan?" clark mengancam clara dengan halus.

*deg*

perasaan vanessa jadi aneh. Melihat perlakuan clark tadi itu membuat perutnya terasa aneh. Padahal dia sudah sering melihat adegan itu dimana-mana.

"oh..." jawab vanessa pelan. Dia mencari tempat pakaian kotor clark dan membawanya ke ruang cuci.

Selama mencuci sambil mendengarkan MP4nya lagi, pikiran vanessa rasanya kosong. Dia juga hanya mendengar lagu instrumental.

"hei!" Clara melepas Earphone MP4 Vanessa. Dia tersenyum manis.

"Aku pamit dulu. Sampai jumpa! Ah! dan tolong, urus Clark dengan baik... Aku percaya padamu." Clara memberikan sebuah gelang dari batu bening yang indah pada Vanessa, batu berwarna indigo.

'Dah Clark!" Clara mengecup pipi Clark dan Clark juga. Lalu Clara pergi dari ruangan itu.

"Jadi... kau masih mau pergi jalan-jalan tidak? Sebentar lagi mencucinya beres kan?" Clark bersandar di bingkai pintu ruang mencuci.