[rp] sick, saat dimana para penghuni sakit.

"here we go... Milles terkena stomachache... Vanessa atau indira beri milles sesuatu..." ujr clark melihat milles seperti itu. Musim sakit di azure.

"ya, aku butuh bantuan... Clark, tisu toiletmu habis...." ucap Milles dari balik pintu itu...

"tampaknya yang mengalami gangguan pencernaan hanya aku saja... untung tidak dibarengi maag-ku kambuh.." ucap milles dalam hati..

"ah, ini tisunya tuan milles." indira memberikan tisu yang dibutuhkan oleh milles. "butuh obat?"

indira membuatkan teh manis hangat untuk milles.

"ah, terima kasih. Kurasa aku hanya harus memperbaiki jam makanku saja." ucap Milles dari balik pintu.

Milles masih terduduk di balik pintu itu...

OOT: nanti Milles keluarnya masih rada lama..

Duaaak!
pintu depan dibanting keras dan clara masuk sambil memelototi clark.
"kenapa tidak bilang kalau kau sakit?!" clara memarahinya.
"milles..." bisik clark.
"milles tidak memberitahuku! Kau pikir aku tidak merasakannya? Kita ini kembar! Lagipula jaringan informasiku luas!"

Milles mendengar suara Clara, ia pun berusaha sehening mungkin di dalam toilet..

"aku lupa kalau mereka kembar yang dapat saling merasakan!" ucapnya dari dalam toilet, dalam hati...

Namun apa daya.. karena memang sakitnya gangguan pencernaan, ia tidak dapat se-silent yang ia perkirakan..

"milles juga sakit kan? Aku sudah melihatnya dari pola makanmu yang berantakan dan makan sembarangan!" clara berteriak dari ruang tengah. Dia benar2 marah.

"kalian berdua! Harus menjalani special treatment dariku kalau sudah sembuh!"

"ah! Wine tua sial!" clark mengerang. Ini buruk, treatment itu menyeramkan. Treatment ala model untuk menjaga penampilan dan kebugaran. Badan clark bisa bagus karena treatment dari clara, tapi dia kapok. Tak mau lagi disiksa.

Milles akhirnya selesai dan keluar, hanya untuk melihat Clara marah...

"ini buruk...."

Milles berpikir, mengingat salah satu cerita Clara mengenai cara menjaga bentuk fisik clara...

"ini sangat buruk...."

Milles lalu menatap Clark dengan tatapan "hei, kita harus bagaimana?"

Kemudian ia mendekati Clara, memeluknya dari belakang dan berbisik di telingana "aku lapar..."

mwlihat Clara yang baru datang dan membanting pintu, Vanessa hanya menggelengkan kepalanya. Dalam waktu beberapa menit, apartemen Clark hampir sama ramainya dengan klinik satu-satunya di pedalaman.

"ah, Clara-chan! apa kabar? mau membantuku memasak untuk semuanya? sepertinya aku butuh bantuan...." katanya pada Clara dengan nada hopeless.

dia melihat indira yang bengong. "oh, iya, indira, bisa tolong bawakan selimut untuk Clark? dia belum memakai selimut. padahal demam...jangan lupa tolong ganti tambahkan es lagi di air untuk kompresnya ya.." pinta Vaness pada Indira. dia sangat sibuk.

"untuk Scarlett-chan, jangan lupa untuk memotong semangkanya menjadi kecil-ke....ha..ha....HATCHU! aduh...."katanya sambil menutup hidungnya dengan saputangannya yang satu lagi.

"umh...jangan sakit..jangan sakiiit...." bisiknya pada dirinya sendiri.

"minta maaf? Dengan cara spesial, buat dia terharu." clark menjawab pertanyaan milles.

sebenarya clark masih kesal melihat milles dan clara yang bermesraan.
"mintalah pada vanessa dan indira, mereka akan memasak." jawab clark dengan datar.

sementara itu clara masih marah, sebenarnya dia hampir memaafkan saat dipeluk milles, tapi kalimat terakhir milles mengurungkan niatnya.
"huh! Minta pada mereka saja. Aku harus pergi." clara melepaskan pelukan milles lalu mengibaskan rambutnya.

sayangnya, clara terkilir karena jatuh saat menggunakan sepatu hak tingginya di depan pintu. Entah disengaja atau tidak.
"uh... Milles... Sakit..."

"eh, kau mau ke mana" melihat clara melepaskan diri dan beranjak keluar...

Melihat Clara terjatuh kesakitan, Milles langsung menggendongnya kembali ke dala ruangan, dan melihat kaki Clara, "wah, sedikit bengkak, sebaiknya dikompres dulu ya." lalu Milles sedikit memijat kaki Clara...

".... bagaimana ia melakukan aktivitas model dengan kaki begini" ucapnya dalam hati...

"makanya janga marah-marah ke orang sakit....." bisik Milles di telinga Clara....

Sementara Milles melihat secangkir teh hangat di dekat sana...

"aduh! Sakit sekali!" clara merajuk pada milles sementara itu clark tertawa pelan. "jangan ketawa clark! Ini tidak lucu!"
"bersyukurlah kakimu terkilir. Kau bisa istirahat dari jadwalmu yang penuh itu!" balas clark. Ya, jadwal kerja clara memang gila.

sementara mereka cek cok indira mengganti kompres clark dan selimutnya dan menyajikan satu lagi teh hangat.

"ah! Kamu designer baru itu kan? Yang sering menggunakan batik dalam rancangannya! Sebuah kehormatan bertemu lagi denganmu. Ternyata kau mengikuti saranku." ujar clara dengan senyum.

^maen 3 chara wew
-------------
Shawn juga berbaring, kadang menutup matanya, kadang membukanya, dia juga sedikit-sedikit meminum susu hangat yang ada disebelahnya.
"Unn..." Ia bergumam tidak jelas, yang ia rasakan hanyalah panasnya musim panas ditambah panasnya tubuhnya hari ini.

"OK, mr. freelancer dan clark tergeletak demam, Asa-san sedikit bersin, clara terkilir, dan fal dikirim ke rumah sakit. tampaknya apartemen ini sedang... 'dikutuk'?" ucap milles setengah bercanda.


Ia kemudian membalut kaki Clara "nah sekarang harusnya kau bisa berjalan perlahan, tapi jangan dipaksakan dan jangan banyak ditekuk, sebaiknya kau pakai flatshoes dulu."

OOT: merasa diabaikan

"Yah... begitulah... Milles... tapi kalau menurutmu apartemen ini dikutuk... NDASMU." ujar Shawn, masih dengan tidak fokus.

"Hhh... siang yang aneh..."

"uh... Ini sakit sekali milles... Berdiri saja susah." clara mulai merajuk. Yah, manjanya kambuh.

clara menelepon ke managernya dan sempat beradu mulut.
"nah, sampai kakiku sembuh aku akan tinggal di sini. Uuum... Aku tinggal di tempat milles ya..." clara bergelayut manja pada milles.

"... sebelum aku menjawab, bagaimana kalau aku bertanya pada kakakmu dulu... Clark?" ujar Milles pada saudara kembar itu..

Milles lalu mengompres kaki clara dan pasrah digelayuti clara...

......

........

"bagaimana aku memperbaiki pola makan kalau di jam makan siang begini aku belum juga makan?"

Saat itu, Seiren baru saja sampai di Azure dari luar dan mendengar kalau Shawn sedang sakit.

"Garant!" teriak Seiren, cukup keras, ia mendekati Shawn yang sedang berbaring.

"Kamu kenapa? Sakit? Nggak apa-apa?" Ujarnya agak panik.

"Em, aku ambil kompres ya? Atau mau kuambilkan sesuatu yang lain? Garant?" tanyanya khawatir.

edit: ak lupa

"sandwich ini cukup tuan?" indira membawakan sepiring sandwich. Dia tidak tahu lagi harus memberi apa. Lalu dia juga melihat seiren yang datang.

"duh, seiren. Tenanglah dulu. Kata dokter will dia itu terkena maag." indira mengganti lagi kompres orang2 di sana.

"oh ya nona clara terima kasih sudah merekomendasikan tempat ini. Saya suka." indira menyerahkan sepiring sandwich lagi dengan ramah.

"terima kasih." Milles lalu melahap sandwichnya... namun sejenak berhenti...

"clara sudah makan?"

"baru saja aku mau makan." clara memakan sepotong sandwich dengan lahapnya. Maklum tadi pagi hanya makan salad kentang.

"ehm, boleh saja kau tinggal bersama milles." karena aku juga tinggal dengan vanessa,"tapi awas kau kalau clara kenapa2! Aku akan langsung menenggelamkanmu di danau." ancam clark.

Vanessa geleng-geleng kepala melihat kehebohan semuanya, dan kenyataan baru kalau Clark ternyata sedikit sister complex juga.

"ahaha...Clark, kau ini...yasudah, ayo makan dulu..ini bubur buat kamu...dan...oh! SEIRAN! syukurlah kau datang. mau menyuapkan semangkuk bubur untuk Shawn? aku sudah membuatkan untuknya disana." katanya sambil menunjuk meja makan.

lalu dia duduk di samping Clark. "ayo duduk dulu, aku suapin buburnya...aaa.."kata Vanessa.

Seketika saat itu juga wajah clark memerah karena disuapi vanessa. Ditambah lagi clara menertawainya. Dia benar2 mengutuk demam ini.

"will kemana sih? Lama sekali!" clark yang biasanya santai, jadi cerewet kalau sakit. "oh, dan buburmu enak. Ngomong2 bukannya kamu sedang bekerja, dear?"

nah, sekarang Clark menjadi cerewet! vanessa tertawa dalam hatinya. karena sekarang Clark terlihat seperti anak kecil. "sudahlah, will mengantar Fal kok. apa boleh buat, yang paling parah juga fal sih..." katanya.

"tapi kalau hanya obat demam aku punya kok! aku selalu jaga-jaga di musim begini. habis makan minum obatnya ya...ayo buka mulutnya lagi! aaa...." katanya sambil menyodorkan sesendok bubur pada Clark.

"untuk pekerjaanku, tenang saja...Feilan itu AMAT SANGAT bisa diandalkan untuk masalah seperti ini" katanya sambil tersenyum dan mengedipkan matanya.

--Hôpital Debrousse

Will sedang mengurus administrasi untuk Faldio dan hendak menebus obat untuk para penghuni.

"Nah..." Gumamnya pelan sambil bersiap keluar. "Sebaiknya aku pulang. Sudah agak terlambat..." Ia melirik jam tangannya. Sudah berlalu hampir 20 menit dari setengah jam yang dijanjikannnya.

Ketika akan keluar, ia menabrak seseorang.

"Maafkan saya... Neil?" Ujar Will kaget.

"Will!" Neil tampak gembira."Beruntung kau disini!" Ujarnya cepat sambil menarik Will kembali ke atas, ke arah OR.

"Apa...?" Will tidak bisa melawan dan hanya mengikuti kemana Neil membawanya.

Mereka tiba di depan OR empat.

"Tak apa," ujar Neil pada salah satu juru rawat. "Dokter Bowman yang akan menanganinya."

"Neil, ada apa ini?" Will melihat para juru rawat, ahli anestesi, dan circulating nurse yang sibuk di OR.

"Kasus penembakan, dia mengalami pendarahan hebat." Ujar Neil cepat. "Aku barusaja akan menghubungi Dr. Sauniere, tapi ternyata kau disini. Jika tidak cepat, ia akan mati kehabisan darah. Cepat ganti bajumu!"

Will terdiam sesaat, lalu mengangguk cepat. "Baik." Ia langsung berjalan cepat ke ruang ganti. Sambil berjalan Will memencet serangkaian tombol.

"Clark? Maaf, tampaknya aku akan terlambat. Ada sedikit masalah disini. Aku akan kembali secepat mungkin. Oh ya, administrasi untuk Fal sudah diurus, jangan khawatir." Ujar Will cepat. Ia langsung mematikan HP-nya tanpa menunggu jawaban dari Clark. Ia bergegas mengganti baju dan mencuci tangannya, lalu ia kembali ke OR empat.

"Kita selesaikan ini."