[Main RP]Chapitre 1: Luna

Oot: ayo2 satu halaman lagi! Azure itu suka sekali dengan yang instan...

"aku serius kok... Dan scarlett... Jangan panggil aku ayah, please..." ujar clark. Clark akhirnya punya juga kesempatan menyerahkan cincin yang dipesannya pada clara beberapa hari yang lalu.

*skip!*
sore hari, lokasi: taman azure.

clark sudah siap dengan kembang api dan makanan2 lezat. Hari ini mereka akan pesta. Mumpung malam nanti akan cerah.
"yak, semuanya sudah siap!"

"hua...madame, tolong aku membawakan pasta itu dong..." Vanessa sepertinya kerepotan membawa 2 loyang almond sponge cake ke meja di taman. hari itu meriah juga. semua wanita di Azure juga membantu masak untuk hari ini. Luna juga ikut, dan di wajahnya terpancar kebahagiaan.

"ayo luna, kita atur dulu mejanya. Shaaawn! jangan bawa minuman keras lagi ya! DILARANG!" katanya.

"huum... Sate sapinya sudah jadi! Ayam bumbu bali juga sudah selesai!" indira yang memasak dengan bumbu indonesia juga membawa makanan ke taman. Entah rasa pedas masakannya akan cocok atau tidak.

"hai, kau vanessa kan? Aku indira, penghuni baru, salam kenal!" indira menyapa vanessa sambil membantunya membawa barang.

Akhirnya sore hari datang juga dan pesta pun akan segera dimulai. Dengan kemampuan memasak yang ia dapatkan dari orangtuanya, Scarlett memasak makanan yang paling disukainya: ebi furai, puding rumput laut, dan strawberry shortcake. Ayolah, walau tampak seperti kekanak-kanakan, Scarlett itu ahli pekerjaan rumah tangga, terutama memasak. Setelah menata ebi furai dan menaruhnya di meja hidangan, Scarlett menyiapkan juga puding dan strawberry shortcake sebagai cemilannya. Ia hanya kedapatan memasak itu saja karena para penghuni lain pasti memasak masakan yang lain juga.

Setelah itu ia lalu menyiapkan minuman ala-nya, minuman yang merupakan keahliannya. Ia menyeduh seteko kopi hitam dan seteko kopi susu. Bubuk kopinya ia dapatkan dari departemen store biasa--yang kebetulan menjual bubuk kopi produksi Siegfierd company--dan dengan keahlian alaminya dalam penyeduhan kopi, maka kopi buatannya tak diragukan pasti sangat enak.

"Ayo minna kita pesta sampai malam!" serunya. "Silahkan nikmati hidangan yang ada! Cicipi juga kopi produksi perusahaan keluargaku ya!" dan tanpa sengaja ia melihat Vanessa dan Clark yang juga sedang sibuk.

"Ayah! Ibu! Ada yang bisa kubantu?" tanyanya sambil menghampiri mereka. Walaupun sudah dibilang jangan, sifat keras kepala Scarlett turunan ibunya tetap saja membuatnya memanggil Clark dan Vaness dengan sebutan 'ayah' dan 'ibu'.

"hoe...indira-chan? hehe..yoroshiku..salam kenal. aku baru tahu kalau ada penghuni baru..hh..banyak yang datang ya selama kau tidak ada...." kata vanessa. "masakan ini...masakan Indonesia? orang indonesia? waaaaah..." Vanessa tersenyum girang. dia sebenarnya suka masakan indonesia yang ada restorannya di blok 7 kota itu.

"haha..asiiiik...."gumamnya. tercium bau sate nan enak. "yosh! aku juga harus semangat!"

semangat apa Vanesss??

Milles yang ujung-ujungnya selalu jadi tukang masak dadakan azure ini akhirnya muncul, tepat pada saat party

"aku belum pernah bbq dengan masakan indonesia, jadi sebaiknya instruksikan dengan benar bagaimana cara menangani sate ini, ms. Indira"

Milles masih sedikit kaget mengenai acara lamar-melamar yang terjadi di depan matanya saan ia baru pulang setelah sekian lama lembur.

"selamat ya Clark, Vaness"

Oot: indira cewek!

"hum... Nah, sate ini sudah kubumbui, nanti bakar, lalu setelah itu bumbui lagi saat setengah matang, tunggu sampai matang, lalu angkat. Tolong dibakas saja ya... Tuan... Tuan..." indira tidak tahu namanya karena dia belum berkenalan dengan milles.

Oot: indira cewek!

"hum... Nah, sate ini sudah kubumbui, nanti bakar, lalu setelah itu bumbui lagi saat setengah matang, tunggu sampai matang, lalu angkat. Tolong dibakas saja ya... Tuan... Tuan..." indira tidak tahu namanya karena dia belum berkenalan dengan milles.

"Milles. maaf, aku juga hanya mendengar namamu tadi. sudah beberapa hari ini aku sibuk dan menginap di kantor, sehingga aku tidak tahu kalau ada penghuni baru"

Milles lalu mulai membakar si sate dengan penuh rasa penasaran akan hasil rasanya. Memang ada restoran indonesia di blok 7, tapi ia belum pernah ke sana

"Terima kasih." Ucap Ryu pada Scarlett.

"maaf, tapi tampaknya aku tidak bisa ikut, ada hal yang harus kupersiapkan."

Scarlett menatap Ryu dalam.

"Ada apa Ryu-kun? Kau baik-baik saja kan?" tanyanya cemas. Mungkin saja ada sesuatu yang disembunyikan Ryu darinya. "Apa yang akan kau persiapkan?"

oot: lagi males, makanya pendek.

"biarkan saja scarlett, ryu punya urusannya sendiri. Biarkan dia berpikir. Tunggulah, dan pikirkan yang lain." luna menghampiri scarlett dan tersenyum lembut.

"ayo kita berpesta!" luna menarik scarlett dan tertawa riang.

oot: halaman terakhir!

sambil membereskan meja makan, Vanessa mencuri-curi pandang ke Clark. dia sedikit salah tingkah karena dilamar seperti tadi. dia menghela nafas, lalu melihat Scarlett.

"scarleeett...sini-sini.." katanya sambil memanggil Scarlett. "menurutmu, ayahmu..eh, maksudku Clark benar-benar melamarku? yang benar saja?" tanyanya pada scarlett.

"memang benar." clark muncul dari belakang sambil menyematkan cincin dari emas putih dengan batu berwarna emas. "aku serius kan?" ujar clark.

untuk mengalihkan perhatian clark sibuk menata tata letak.
"mr. Milles, indira! Sudah jadi belum masakannya?"

"memang benar." clark muncul dari belakang sambil menyematkan cincin dari emas putih dengan batu berwarna emas. "aku serius kan?" ujar clark.

untuk mengalihkan perhatian clark sibuk menata tata letak.
"mr. Milles, indira! Sudah jadi belum masakannya?"

Scarlett yang tadinya ingin menjawab, tiba-tiba terpotong akibat kedatangan Clark yang tiba-tiba. Ia hanya diam dan wajahnya berubah sangat antusias ketika Clark memberikan cincin untuk Vanessa. "Uwaa~ kakkoi!!" responnya girang.

Scarlett lalu mengambil handphone di sakunya dan mengarahkan lensa kamera hpnya pada Clark dan Vanessa.

"Ayah~ Ibu~ say cheese!!"

"sudah siap Clark, akan kubawa ke sana sekarang" sahut Milles... dengan melihat indira mengangguk menandakan estimasinya benar.

"!!!!!!!" mendadak amagatama Milles bereaksi... namun ia tidak tahu pada siapa, karena ia tak dapat melihat rantai atau gembok apapun pada setiap orang di sekitarnya...

"ah, yang penting aku harus nikmati dulu acara ini"


OOT: jadi kepingin bikin secondary character

" Terima kasih ,Luna." Bisik Ryu kepada Luna.

Sebelum ada orang yang menyadari keberadaan Ryu lebih baik Ryu pergi dulu. Dengan langkap tegap Ryu meninggalkan cafe tersebut.

[Out]

".......Clark....hue........" Vanessa mulai menangis dengan wajah konyolnya. setelah menangis dan menatap cincin yang melingkar di jarinya, dia memukul pipinya, menghapus airmatanya, lalu langsung memeluk Clark yang menata meja.

"terimakasih...Clark.." katanya sambil tersenyum bahagia.

"Hm..." Shawn tersenyum, sambil menggenggam tangan Seiren. Ia lalu menikmati angin musim panas yang berhembus kencang di daerah pesta itu.

"Kurasa... mulai sekarang akan jadi semakin ramai... ya kan... sayang...?" tanyanya pada Seiren sambil memeluknya dari belakang dan mencium rambut perak Seiren.

"Ayo, kita juga berpesta!" Shawn lalu menarik tangan Seiren memasuki kerumunan orang-orang dengan makanan.

Clark tersenyum dan menghapus air mata vanessa yang ada di pelukannya.

hari semakin malam dan pesta semakin meriah karena clark menyalakan kembang api. Tiba-tiba clara datang.
"wah, ada pesta. Sepertinya aku terlambat..." clara langsung mengecup pipi clark dan juga milles yang langsung membuat clark shock.

"aku tidak tahu kamu sudah pulang, milles sayang." clark makin shock mendengar penuturan clara.
"ah, clark, aku belum bilang? Milles adalah pacar baruku dan dia sudah banyak membantuku." mendengar clara bicara begitu, clark speechless dan kesal. Adik manisnya direbut oleh kenalannya sendiri.

"Ah, Clark, ini behubungan dengan kasus yang kutangani saat lembur dan tidak pulang-pulang akhir-akhir ini, maaf ya, tapi Clara memintaku tidak membuatmu khawatir." penjelasan Milles pada Clark.

Dia lalu melihat Clark yang nampak kesal dan berkata "hei, kenapa harus cemburu kalau ada yang mendekati adikmu? Bukannya kau punya...(tunjik Vaness)"

Milles lalu menyiapkan makanan, dengan Clara mengikutinya, sesekali ia mengelus kepala Clara...

OOT: wih, bakal ada 1 omake lagi

"kau tak meminta ijin dulu... Aku tidak marah, toh dia sudah dewasa dan aku juga. Tapi ada baiknya katakan padaku siapa yang akan mendampingimu, clara. Berapa kali kau dicampakkan? Huh! Ya sudahlah. Hei milles, awas kalau kau membuat clara menangis." clark merangkul bahu clara dengan protektif. Clara hanya tertawa saja melihat pola clark.

========================

luna melihat mereka semua. Dia merasa senang karena tujuannya tercapai. Sekarang dia sudah diterima di sana. Sayangnya ryu tak ada untuk ikut menikmati pesta ini.

ini semua barulah permulaan. Pasti masih banyak masalah lainnya yang akan datang ke azure ini. Tapi setelah badai pasti akan ada langit biru yang cerah.

[chapitre 1 - end]