[Rp] move to family...

Perkataan ini

Quote :

sebenarnya aku juga tak ingat sih kenapa waktu itu aku bisa tertidur di kamar ryu-kun, karena tiba-tiba saja aku terbangun di kasur ryu-kun dengan ryu-kun tertidur di sampingku."

dan ini

Quote :

"tapi sumpah, saat itu bajuku masih utuh!!

membuat Hanada sekali lagi terkaget, dan sekarang lebih kaget lagi...
Yah sudahlah, ia tidak begitu memikirkan hal ini, tapi kalu mungkin sudah dluar batas...ia mungkin tak bisa tinggal diam, sifat yang aneh...


lalu...

Quote :

"eh? Kok bisa? Memangnya clark tou-san memperbolehkan kalian pindah ya?" tanyanya heran.

ya, kami sudah diijinkan pindah, tanya saja Arai...sebab dia yang bilang langsung ke Clark-san soal pindah kamar...

Rena melihat ke arah 3 org yg berada di ruangan arai "hmmp hmmp" rena ingin berbicara tapi di dalam hatinya tidak ingin bicara. "ano aku minum teh nya" ujar rena sambil mengambil cangkir teh,ia meminumnya tapi sayang masih terlalu panas "aw aw aw panas panas" ujar rena sambil mengipasi mulutnya dengan tanganya.

Seketika Arai menjawab pertanyaan Rena.. "Iya, aku sudah minta izin kepada Clark dan dia memperbolehkan kami pindah kesini." Jawab Arai singkat, Araipun duduk didekat Rena. "Aku percaya kok mana mungkin rena berani beruat itu dengan Ryu, apalagi umur Rena yang masih terbilang muda." Sahut Arai seraya tersenyum kepada Rena dan Hanada.

OOT: oi, yang sama ryu bukannya Scarlett ya???
------------------------------------------------------------

Quote :

"aw aw aw panas panas" ujar rena sambil mengipasi mulutnya dengan tanganya.

Melihat Rena yang kepanasan, Hanada lupa memberitahu hal tersebut...
Rena-san, teh yang saya hidangkan apakah terlalu panas???biasanya di Jepang bukankah panasnya segini ya?
lebih baik tunggu dingin dulu saja atau tiup-tiup dulu...

rena masih mengipas ngipas mulutnya yang kepanasan.
"uhh memang panasnya segini tapi bilang donk kalo masih panas"ujar rena dengan cemberut."hehe ryu kun sama scarlett ada hubungan apa desu" ujar rena dengan mata berbinar binar.

Quote :

"uhh memang panasnya segini tapi bilang donk kalo masih panas"ujar rena dengan cemberut."

ahaha...maaf-maaf...

Hanada tersenyum dan tertawa pelan...

Scarlett sendiri agak kaget saat melihat Rena yang merasa kepanasan saat meminum teh tersebut. Seandainya dia yang meminum teh itu, mungkin keadaannya akan jadi parah. Maklum, tubuh Scarlett sangat lemah sehingga tak kuat menerima yang panas-panas.

Quote :

"hehe ryu kun sama scarlett ada hubungan apa desu" ujar rena dengan mata berbinar binar.

"Ehh? A-Aku... A-Aku pacarnya, Ryu-kun..." jawabnya malu. Ia masih malu mengakui kalau ia dan Ryu pacaran di depan orang lain.

rena kaget "ah jadi benar kalian pacaran,brati rikuto bisa jadi miliku"ujar rena dengan polos."ahahahahahah lupakan apa yg aku katakan" ujar rena.

Scarlett kali ini benar-benar kaget dengan kata-kata Rena. Ia bahkan sampai berdiri saking kagetnya, membuat tubuhnya merinding dan seluruh bulu kuduknya berdiri.

"A-Apa maksudnya?? Ke-Kenapa Rena-chan kenal Rikuto?!! Ahh~" serunya hampir berteriak. Sungguh ia tak tahu bagaimana bisa Rena kenal dengan teman sejak kecil sekaligus tunangannya, Rikuto Kurou.

Menyadari ia telah setengah berteriak, ia menoleh pada Ryuuta dan Arai seraya melakukan ojigi permohonan maaf. "Go-Gomen... aku terlalu berisik..." ucapnya sambil duduk kembali di kursi.

rena bingung melihat tingkah scarlett "scarlett chan kau kenapa?" ujar rena karena bingung mengapa scarlett tiba tiba minta maaf,"scarlet san apa aku boleh mendekati rikuto kun dia orang yang baik aku menyukaiiiiiiiinya" ujar rena dengan tersenyum riang.

Scarlett masih tetap tak percaya kalau Rena mengenal Rikuto. Namun yang lebih membuat dia kaget lagi adalah Rena menyukai Rikuto?! Bukannya dia tidak setuju atau apa. Tapi tetap saja,

"Mungkin, mungkin, yang Rena kenal itu Rikuto yang berbeda. Iya, pasti salah orang!" ucapnya pada dirinya sendiri, dan menenangkan dirinya. "Ano... terserah saja sih... Mungkin Rikuto yang Rena-chan kenal berbeda dengan Rikuto yang kukenal..."

rena masih tersenyum "nama nya rikuto kurou kan" ujar rena dengan masih tersenyum dengan mata yang bersinar.ia pun meminum kembali tehnya yg sudah sedikit dingin.

Quote :

Menyadari ia telah setengah berteriak, ia menoleh pada Ryuuta dan Arai seraya melakukan ojigi permohonan maaf. "Go-Gomen... aku terlalu berisik..." ucapnya sambil duduk kembali di kursi.

ah, gpp kok gapapa

Hanada merasa tidak enak bila tidak membalas ojigi dari Scarlett, maka ia pun melakukan ojigi...untungnya tidak kejeduk

Kedua mata violet Scarlett terbelalak. Dalam pikirannya ia terus meyakini dirinya sendiri bahwa mungkin saja Rikuto Kurou yang dikenal Rena adalah Rikuto Kurou yang berbeda. Ia takkan percaya sampai ia melihat sendiri keberadaan Rikuto di Azure.

Benar, Rikuto yang itu tidak mungkin ada di Prancis sekarang.

Untuk menghindari percakapan lebih lanjut tentang Rikuto dia mengalihkan pembicaraannya. Ia menatap Ryuuta. "Nee, Hanada-san, gi-gimana menurutmu ruang family room ini? Asyik tidak?" tanyanya gugup.

rena melihat sekeliling"hmm melihat ruangan yang besar dan bagus aku juga jadi ingin pindah ke family room tapi kk ku mana mu tinggal di apartemen dia kan sudah punya rumah sendiri dan juga sudah punya band sendiri"ujar rena sambil memikirkan kakanya.

"Baiklah, kamar tengah ya?! OK.." Ujar Albana kepada pria kacamata itu.

Setelah menata kamarnya sedemikian rupa, Albana beranjak keluar kamar. Terlihat seorang lagi yang datang, dan sepertinya Albana sebelumnya sudah bertemu dengannya.

"Hai semuanya, hari yang cerah ya.." Salam Albana dengan senyum tipis di wajahnya.

"emm.. sepertinya ruangan ini jadi ramai ya, walaupun ramai tapi jadi terlihat seru," pikir Arai seraya melihat tingkah teman- temannya yang bercanda tawa diruangannya.

Araipun keluar menuju balkon kamarnya dan melihat kearah luar merasakan belaian angin pada rambutnya, Dan Araipun duduk disebuah kursi malas yang berada dibalkon itu sambil membaca sebuah buku.. "Sejuk sekali tempat ini, membuatku menjadi ingin terus bersantai menikmati pemandangan dan hembusan angin sambil membaca buku disini." Ucap Arai pelan.

Kencan sangat bersemangat mengunjungi kamar baru Arai dkk. Ia baru saja mendengar bahwa Arai, Hanada, dan Albana pindah ke kamar baru. Ia berniat memberi salam pada mereka.

Akhirnya ia tiba juga di depan pintu kamar mereka. Sambil tersenyum, ia mengetuk pintu.

Tok! Tok!

"Permisi!"

Pasti mereka akan terkejut, pikirnya.

menurut Arai mungkin karena terbawa suasana yang cukup ramai atau juga karena mereka yang terlalu sibuk dengan obrolan mereka hingga tidak ada satupun orang yang beranjak dari tempatnya untuk membukakan pintu.

"Iya tunggu sebentar," Ucap Arai, dan Araipun bergegas kearah pintu dan membukakannya. "Wah Kencana silahkan masuk.. didalam sudah banyak yang lain kok." Kata Arai seraya mempersilahkan masuk Kencana.

Kencana tersenyum dan tanpa sungkan-sungkan masuk ke dalam. Ia duduk di salah satu sofa

"Terima kasih. Aku senang Arai masih ingat denganku," ucapnya jahil. Mereka kan jarang bertemu, jadi ia agak kaget Arai ingat padanya.

Kencana mengamati sekeliling ruangan.

"Wah, ini pertama kalinya aku melihat family room. Benar-benar luas, ya," gumamnya.

Ia baru sadar bahwa Rena dan Scarlett juga ada di sana.

"Ah, ada Scarlett dan Rena juga! Halo," Kencana melambai pada mereka.

Mendengar ucapan Kencana, Araipun tersenyum dan berkata sesuatu.. "Disini terlalu ramai, bagaimana kalau kita ke balcon?.. Sekalian melihat pemandangan dari balcon dan merasakan udara sekitar sini yang sejuk?" Ajak Arai kepada Kencana, seraya tersenyum dan berjalan masuk serta tidak lupa Arai menutup lagi pintu kamarnya.

Kencana tersenyum dan mengangguk.

"Usul yang bagus, sekalian aku mau melihat pemandangan."

Ia bangkit berdiri dan berjalan menuju balkon. Sepertinya Arai akan mengikutinya berjalan ke balkon.

"Selamat datang," seru Albana sesaat ketika melihat sesosok wanita masuk. Masih dengan senyum tipisnya.

Quote :

"Nee, Hanada-san, gi-gimana menurutmu ruang family room ini? Asyik tidak?" tanyanya gugup.

menanggapi perkataan yang dikatakan scarlett, Hanada hanya terdiam sebentar lalu tersenyum. Semua terbaca di wajahnya dan gerak-gerik Scarlett yang gugup bahwa sebenarnya ia tidak mau melanjutkan ceritanya tadi...

"ahaha...ruangan ini luas kok, dan sepertinya nyaman..."sambil tersenyum

Ia hanya menjaga perasaan Scarlett saja kok...

Kencana mengamati sekelilingnya.Cukup banyak juga tamu di sini. Dia jadi sungkan menganggu mereka. Pasti mereka sangat sibuk. Ia memutuskan keluar saja.

Kencana bangkit berdiri.

"Selamat atas kepindahannya, ya. Aku tidak mau menganggu kalian lebih jauh. Permisi dulu, ya. Dah..."

Kencana melambaikan tangan, membuka pintu dan berlalu.
________

Kencana = out.