[RP] At the Gym [Open]

Timeline : Tengah malam saat kebanyakan orang sedang tidur nyenyak.
-------------------------------------------------------------------

Di saat orang lain sedang tidur nyenyak di tempat masing-masing, Zarco sedang berlatih di Gym.

Dengan serius dia melatih dirinya sendiri.

Pukulan demi pukulan di selingi tendangan di arahkan ke arah karung tinju yang ada di hadapannya. Latihannya ini sedikit menimbulkan suara ribut.

Kencana berjalan-jalan di malam hari sambil memeluk Usagi-chan, bonek kesayangannya. Entah kenapa, gadis ini memutuskan jalan-jalan sendiri di malam hari. Nggak takut nih jalan-jalan sendiri saat malam? Tentu saja nggak. Kawasan ini terkenal aman kok.

Gym.

Kencana menghentikan langkahnya di sini. Sebenarnya ini bukan tempat favorit nya, sih emngingat dia jarang ke sini, tapi sebuah suara menarik perhatiannya. Tumben sekali ada orang latihan jam segini. Penasaran, Kencana melongok ke dalam.

"Wah, Zarco ya?" tanyanya.

Quote :

"Wah, Zarco ya?"

Suara yang tidak asing lagi bagi Zarco membuat Zarco menghentikan latihannya.

"Kencana? Apa yang kau lakukan tengah malam begini? bukankah seharusnya kau tidur??", tanya Zarco dengan sinis.

Kencana tersenyum menanggapi Zarco. Sudah jelas pemuda itu nggak berusaha menyembunyikan ketidaksukaannya.

"Jalan-jalan. Malam ini terlalu indah untuk dilewatkan dengan tidur," sahut Kencana. "Kamu sendiri mau latihan di sini, ya?"

Quote :

"Kamu sendiri mau latihan di sini, ya?"

"Aku memang sudah dari tadi berlatih di sini", Kata Zarco.

Kemudian Zarco mendekati kencana dan bertanya ,

"Memangnya apa indahnya malam ini??? Bukankan semuanya sama saja??"

Kencana mengangkat bahu.

"Mungkin benar katamu. Hanya saja hari ini aku merasa ada dorongan kuat untuk berjalan-jalan. Yah, walaupun ;asan utamanya sih aku nggak bisa tidur. Hehehehe..."

"Oh.... Jadi begitu....."

"Apakah tidak bosan berjalan-jalan sendirian tanpa tujuan begitu??", Tanya Zarco pada Kencana sambil mengusap keringatnya..

Kencana mengangkat bahu.

"Tidak juga. Siapa tahu aku bisa menemukan tempat menarik yang belum pernah kukunjungi," jawabnya.

"Hm....."

Zarco sudah bingung ingin berkata apa lagi, karena pada dasarnya dia memang bukan tipe orang yang suka bicara.

"Oh ya, kamu mau latihan kan? Silakan lanjutkan latihanmu. Anggap saja aku angin lalu," kata Kencana.

Ia baru sadra kalau sudah 'menganggu' Zarco latihan.

"Tidak masalah sebenarnya.. Aku juga sedang istirahat kok...", Kata Zarco pada Kencana.

Kencana mengangguk.

"Oh begitu? Zarco sering latihan di sini, ya?" tanyanya, membuka topik pembicaraan.

Quote :

Oh begitu? Zarco sering latihan di sini, ya?

"Ya. Karena memang hanya di sinilah tempat latihan paling dekat dan gratis"

Kencana tersenyum kecil.

"Benar juga. Yang terpenting itu gratis, ya. Olahraga macam apa yang kamu suka?"

"Olahraga yang aku suka?? Terserah olahraga apa itu, yang penting bisa membuatku bertahan hidup. Aku bisa ke sini juga berkat beasiswa setelah memenangkan kejuaraan karate nasional di Inggris."

Kencana mengangguk.

"Beasiswa karate? Wah hebat dong! Berarti kamu bisa membelah batu bata dengan tangan kosong?" Tanpa pikir panjang, Kencana melontarkan pertanyaan konyol itu.

"Terserah kau mau melihatnya bagaimana. Aku juga sebenarnya tidak peduli."

Kata Zarco dengan dinginnya.

Kencana mengangguk.

"Wah, itu sih bukan jawaban. Yah sudahlah. Oh iya, aku juga menerima beasiswa agar bisa sekolah di Perancis ini lho. Kita sama ya."

"Hm..... Lalu?"

Tanya Zarco sambil melihat ke arah Kencana.

Kencana tersenyum.

"Ah tidak apa-apa kok."

Mendadak saja ia menguap lebar-lebar. Buru-buru ditutupinya dengan tangan.

"Hoaheem... aku ngantuk nih. Lebih baik aku pulang saja dulu," katanya sambil melihat jam tangan. Wah sudah hampir jam dua belas, nih...

Kencana bangkit berdiri dan tersenyum ke Zarco.

"Terima kasih banyak sudah meneamniku ngobrol, ya. Aku jadi tahu banyak sisi lain dari dirimu. Malam ini benar-benar menyenangkan. Mari kita mengobrol lain kali."

Kencana berlalu dari gym tersebut.
_______

Kencana = out.

Setelah Kencana meninggalkan Zarco, Zarco kembali melanjutkan latihannya....

Oot : telat ikut >_<

sudaaaah sangat larut, aloramona baru saja pulang dari berteaterical di stasiun. Bodohnya kenapa bukannya daritadi ia pulang ? Soalnya stasiunya ramai.

Sekarang dia berjalan dengan sempoyongan karena ngantuk, memeluk radionya yang kecil. Wajahnya memerah karena dinginya angin malam, dan mata sayunya sudah tidak kuat untuk terbuka.

" . . . . Uh . . . Ng?"

ia tiba tiba diam di depan pintu gym, mendengar sesuatu.

" huh ? ... Eeh .. Orang bodoh macam apa yang masih latihan di gym selarut ini~?Hhoaam~"

sambil berkata seenaknya, ia menghampiri pintu itu dan membukanya sedikit dan mengintipnya.

"....nggg..HHOOAAAMM~~ Ehh !!"

rencanyanya mengintip gagal gara gara lantai yang ia pijak terlalu licin, sehingga ia terpeleset ketika menguap dan kepalanya terbentur cukup keras ke pintu tsb.


BRAAAAK !

Zarco Mendengar suara yang cukup keras dari arah pintu.

"Siapa di situ??", Tanya Zarco sambil berada pada posisi kuda-kuda menyerang.

Zarco mendekati pintu dengan perlahan-lahan.

"SSSAAAAKK...kkiiittt~" aloramona memegang jidatnya yang menjadi biru itu, matanya berkaca kaca dan wajahnya makin memerah menahan rasa sakit.

Quote :

"Siapa di situ??"

"eeuu....hah?" sambil menahan sakit dan memegang jidatnya aloramona mendengar suara yang cukup lantang.

"suara ituu....." masih memegang jidatnya yang berwarna biru ia masuk kedalam mencari suara yang tadi didengarnya.

lalu ia melihat orang berambut putih dengan gaya yang menurutnya aneh, itu kuda kuda yah ?


"aaahh !! kaau !" aloramona berteriak sambil menunjuk kearahnya, sehingga jidatnya yang berwarna biru itu terlihat.

"Aloramona, ya? Kau makin tampak bodoh saja...."

Kata Zarco melihat Aloramona dalam keadaan seperti itu.