[RP] who is Albana (intro)

Kencana tresenyum mendengar panggilan barunya, "Ken-chan".

"Begitulah. Eh, kalian sedang apa tadi?" tanyanya, entah pada Albana atau pada Rena.

Rena tersenyum "hmmp aku sedang melihat dia sedang membuat origami tinggal 1 lagi jadi 1000 buah" ujarnya ceria."apa ken chan mau membuat kan origami yang ke 1000" ujar rena pada kencana.

"Origami toh. Jadi bernostalgia. Dulu aku juga percaya hal itu sehingga pernah membuat 1000 origami agar permohonanku terkabul," kata Kencana.

Rena tersenyum lagi" hmm,ken chan berarti duku kau percanya dengan takhayul seperti itu dulu" ujar rena sambil tertawa kecil."ah kalau aqu tidak percanya itu dari dulu" ujar rena."kk ku yg bilang kalau itu hanya takhayul".

Kencana mengangguk.

"Betul juga. Jepang kan negara yang percaya takhayul. Eh, bukan berarti aku menjelekkan negara sendiri lho," katanya buru-buru.

"Hehehe, baiklah.. Mau melihat koleksi origami-ku?.." Potong Albana saat mereka mulai membicarakan masalah takhayul apalah artinya itu. Masih dengan senyum tipisnya.

Diambilnya sebuah koper berisikan beberapa kumpulan origami-origami teranyar miliknya. Karena terlalu terkenalnya barang ciptaan Albana, sampai-sampai banyak yang meminta dibuatkan motif origami tersulit dengan harga yang cukup mahal, sayangnya Albana tidak terlalu tertarik dengan suguhan tersebut.

Kencana terpana melihat koleksi origami buatan Alaban.

"Wow, cantik sekali. Motifnya bagus. Kamu benar-benar membuat semuanya sendirian?" tanya Kencana tidak percaya. Ia memegang salah satu origami.

"ah aku tidak begitu tertarik dengan jenis jenis origami" ujarnya sambil tetap tersenyum.
"ken chan apa kau tertarik dengan tawarannya?" tanya rena pada kencana.

"Begitulah, aku membuatnya waktu aku berumur 10 tahun.. Baguslah kalau kau menyukainya.." Jawab Albana refleks saat mendengar kekaguman Kencana tersebut.

"Mau mencoba membuatnya?, dulu aku sempat membuat sebuah sekolah pelatihan membuat origami di Venice, namanya AlbaOrigamicus. Hehehe, jadi promosi aku ini.." Tanya Albana kepada kedua wanita tersebut.

Quote :

"Mau mencoba membuatnya?"

Kencana menggeleng.

"Tidak, deh. Trims. Bagiku, origami indah dilihat tapi aku malas membuatnya. Mungkin Rena-chan tertarik."

"Baiklah.." Hanya kata itulah yang di ucapkan Albana kepada kedua gadis tersebut.

"Apa kalian tahu tempat makan yang dekat dari apartment ini?," Tanya Albana kepada kedua wanita tersebut.

"Tempat makan? Setahuku Cafeteria. Mau ke sana?" tawar Kencana.

Siapa tahu pemuda ini lapar.

"Apa kamu mau mengantarku kesana?," Tanya Albana.

Quote :

"Apa kamu mau mengantarku kesana?,"

Kencana mangangguk. "Tentu saja, aku bersedia," katanya sambil tersenyum.

Rena berdiri "ayo ayo kita makan ken chan yang bayar y" ujar rena riang.rena tersenyum terus."aku langsung lapar setelah mendengah nama cafetaria" ujarnya sambil memengang perut yang keroncongan.

"Bagaimana kalau aku saja yang bayar, sebagai balas jasa karena kalian mau membawaku ke tempat tersebut," Usul Albana kepada kedua gadis itu.

Lokasi: koridor depan.

Clark sedang berjalan di depan koridor saat mendengar ada suara-suara dari salah satu kamar yang setahunya baru dihuni oleh penghuni baru. Clark mengecek PDA-nya dan menemukan sudah ada penghuni baru yang datan hari ini.

"Hemmm... mungkin ada baiknya kalau aku menyapa." ujar Clark. lalu Clark mengetuk pintu apartemen itu.

"Selamat siang!"

Kencana menoleh.

"Wah, Albana kedatangan tamu lagi. Pasti Mr. Clark yang datang untuk menjelaskan peraturan," kata Kencana.

"Pemilik apartement ini maksudmu?," Tanya Albana kepada Kencana.

Kencana mengangguk.

"Yup. Aku lupa memberitahu tadi," kata Kencana.

Albana beranjak membukakan pintu.
"Siang.." Jawab Albana kepada seseorang didepannya.

Kencana tersenyum melihat orang yang berdiri di depan pintu.

"Benar dugaanku. Pasti Clark-san."

Kencana senang karena dugaannya tepat.

"Pak pemilik apartment?, silahkan masuk. Maaf agak berantakan." Ucap Albana saat melihat Mr.Clark