[RP] who is Albana (intro)

Siang itu matahari sangat terik, seakan-akan menyapa Albana yang baru saja selesai men-deko kamarnya di apartemen, Perancis.

"Fyuuuh, akhirnya selesai juga.." Albana duduk di sofa yang berada tepat sebelum pintu masuk dan terlihat cukup lelah.

"Ini bukan waktunya berdiam diri.." Diambilnya tas kecil yang penuh dengan kertas berukuran 30cmx20cm di atas desk samping kasurnya. Albana duduk dilantai untuk membuat beberapa origami untuk dipajang di dalam apartementnya tersebut.

Hal tersebut berlangsung hingga matahari mulai malu menampakan wajahnya.

================================================
monggo~

Rena berdiri di depan pintu sang penghuni baru *tok tok* rena mengetuk pintu "permisi " ujar rena dari balik pintu sang penghuni baru rena bermaksud untuk berteman baik dengan semua tetangganya.

Hal tersebut berlangsung hingga matahari mulai malu menampakan wajahnya. tiba-tiba..

*tok tok* "permisi "

Albana yang sedang membuat origami ke 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) itu menghentikan pekerjaannya tersebut dan pergi untuk membukakan pintu untuk sang calon tamu.

kriiieeett.. pintu pun terbuka

"aku bosan dikamar terus," ucap Arai seraya berjalan keluar kamar dan menyusuri koridor apartemen lantai 1. Dilihatnya seorang perempuan sedang mengetuk sebuah pintu kamar.

"Apa yang sedang dia lakukan, sebaiknya aku mendekat sekalian berkenalan dengannya." pikir Arai seraya mendekatinya, dan seketika terlihat sesosok pria yang juga tidak dikenalnya keluar dari kamar itu

kriiieeett.. pintu pun terbuka. terlihat sesosok gadis kecil sekitar umur 15 tahun dan seorang pria berkaca mata di depan pintunya.

"Selamat sore.. saya penghuni baru di apartement ini, apakah kegiatan saya mengganggu hingga kalian datang kesini?.." Albana reflek mengatakan hal tersebut kepada calon tamunya tersebut sebagai tanda hormatnya sebagai junior di apartement ini.

Arai bingung dengan ucapan pria tersebut, "Oh jadi kamu penghuni baru juga?, perkenalkan saya Shinichi Arai penghuni kamar sebelahmu. boleh tau namamu?" Jawab Arai.

Quote :

"Oh jadi kamu penghuni baru juga?, perkenalkan saya Shinichi Arai penghuni kamar sebelahmu. boleh tau namamu?"

"Nicholas Albana, panggil saja Albana.." jawabnya dengan senyum tipis di wajahnya.

"Salam kenal ya," jawab Arai singkat, "sepertinya orang ini bersifat dingin," pikir Arai seraya menoleh kearah Rena.

rena melirik pada org yg berada di pintu "sama sekali tidak aku kesini hanya ingin bisa mengenal tetangga di apartemen ini" ujar rena sambil tersenyum ke arah org itu.

Quote :

"Salam kenal ya,"

"Iya, silahkan masuk. tidak enak dilihat orang nanti.." Albana mempersilahkan ke kedua tamunya untuk masuk ke kamarnya yang berisi banyak origami.

"terima kasih tetapi maav aku tidak bisa ikut, sepertinya aku ingin mencari makanan perutku sudah lapar sekali." ucap Arai seraya meminta izin untuk pergi..

"maybe next time i'll visit your room, Albana." ucap Arai kepada kedua orang itu seraya meninggalkan mereka.

Quote :

"terima kasih tetapi maav aku tidak bisa ikut, sepertinya aku ingin mencari makanan perutku sudah lapar sekali."

"Baiklah, mungkin lain hari kita bisa bertemu lagi sebagai seorang teman.." jawab Albana yang masih agak bingung dengan masalah bersosialisasi, karena masalah latar belakang Albana yang selalu terikat dengan kehidupan super sibuknya.

rena masuk ke ruangan yang penuh origami "wah wah origami sudah lama tak melihatnya desu"ujar rena seraya melihat ke arah origami origami yay ada di ruangan itu."oh aku belum memperkenalkan diri aku hirasawa rena panggil saja rena" ujar rena .

"iya, see you." ucap Arai kepada kedua orang itu.







===================================================
OOC : Shinichi Arai = Out...

Quote :

"oh aku belum memperkenalkan diri aku hirasawa rena panggil saja rena" ujar rena .

"Hehehe, baiklah Rena kau datang diwaktu yang sangat tepat.." Ucap Albana saat Rena masuk ke kamarnya.

Quote :

"Hehehe, baiklah Rena kau datang diwaktu yang sangat tepat.."

" heh waktu yg tepat " ujar rena binggung sambil melirik ke arah laki laki itu......

rena kembali melihat origami yg berserakan dimana mana "kalo di itung 999 buah kurang satu tuh buat jadi seribu" ujar rena.

"Kamu tahu.. jika kita membuat 1000 buah origami, permintaan kita akan tercapai.. mau menjadi pembuat origamiku yang ke 1000?.." Ucap Albana menjelaskan dan mengajak Rena untuk ikut membuat origami dan masih dengan senyum tipisnya.

rena melihat dengan polos...
"ah tidak.lagian sudah besar masih percanya dengan seperti gtuan" ujar rena.....
ren duduk di lantai di dekat meja.." apa kau masih percanya dengan tkhayul seperti itu?" tanyanya polos...

"Baiklah jika tidak mau.. Aku juga tidak terlalu percaya dengan hal tersebut. Ini hanyalah hiburan semata, no more.." jawabnya masih dengan senyum tipisnya.

Kencana sehabis pulang sekolah ketika melihat orang yang tidak dikenalnya memasuki kamar yang masih kosong. Pasti penghuni baru, pikirnya. Kencana masuk kamar, mengganti seragamnya dengan baju terusan warna putih. Setelah berbenah sedikit, dia menghampiri kamar penghuni baru tersebut.

"Permisi," katanya sambil mengetuk pintu.

Tok! Tok!

"Baiklah jika tidak mau.. Aku juga tidak terlalu percaya dengan hal tersebut. Ini hanyalah hiburan semata, no more.." jawabnya masih dengan senyum tipisnya.

tiba-tiba.. Tok! Tok!

Albana beranjak membukakan pintu yang tidak jauh dari tempat Ia berada sekarang dan membukakan pintu untuk sang calon tamunya tersebut.

Kencana tersenyum menyambut penghuni baru yang membuka pintu. Ternyata pria. Tinggi pula.

"Salam kenal. Kamu penghuni baru di sini, ya? Saya Kencana Shiroi," kata Kencana memperkenalkan diri.

Terlihat seseorang wanita lebih muda darinya dengan baju terusan warna putih berdiri dihadapanya.

"Salam kenal. Kamu penghuni baru di sini, ya? Saya Kencana Shiroi," kata wanita tersebut.

"Ah, iya salam kenal.. Saya Nicholas Albana, panggil saja Albana.." Jawab Albana yang terkagum-kagum dengan dengan penampilan wanita tersebut masih dengan senyum tipisnya.

"Maaf, mungkin lebih baik kita ngobrol di dalam saja.." Lanjut Albana masih dengan senyum tipisnya

Kencana menerima tawaran Albana.

"Baiklah. Lagipula saya juga bakal capek kalau berdiri terus," kata Kencana jahil sambil masuk ke dalam. Ia duduk di salah satu kursi.

Kencana melihat Rena yang telah tiba lebih dulu.

"Wah, Rena sudah datang lebih dulu, ya."

Rena langsung melihat ke arah kencana "ah ada ken chan" ujar rena riang.
"ken chan juga ingin berkenalan dengan tetangga baru y" ujar rena lagi sambil berdiri dan berjalan mendekati kencana.