[RP] Here We Are

"Giselle, kita sudah sampai." pria Rusia itu tersenyum, sambil membuka pintu mobilnya dan turun dari sana. Ya, apartemen di hadapan mereka inilah yang akan menjadi tempat tinggal bagi pasangan suami istri tersebut sampai beberapa tahun ke depan. Sebuah apartemen bergaya art deco, terlihat mewah dan elegan, padahal biaya sewanya cukup murah. Ia berjalan memutari mobilnya, dan membuka pintu untuk istrinya.

Barang-barang mereka sudah dikirimkan ke tempat ini kemarin, tidak mungkin ia bisa membawanya sendirian, terutama karena Vasyl mempunyai beberapa patung hasil pekerjaannya yang harus dibawa dengan angkutan khusus. Bila dimasukkan dalam mobil begitu saja, bisa-bisa hasil karyanya jadi sia-sia. Jadi yang mereka bawa dalam mobilnya hanyalah pakaian serta peralatan sehari-hari. Oh, jangan lupa juga dengan 4 binatang peliharaan Vasyl.

Ia membuka pintu belakang, anjing Labradornya, Slava, dengan lincah menuruni mobil, diikuti dengan kucing Angoranya, White Snow. "Slava, jangan lari jauh-jauh!" titahnya pada anjing berbulu coklat itu. Ia mengeluarkan sebuah kotak, dan mengeluarkan seekor ferret dari sana, ferret itupun langsung hinggap di atas pundak Vasyl. "Lihat, Niko, ini tempat tinggal baru kita." ia tersenyum sambil memandangi bangunan apartemen tersebut. "Mana Lorrie?" ia melongokkan kepalanya ke dalam mobil sekali lagi, memastikan burung kakatuanya baik-baik saja.

Setelah memastikan ke-empat binatang peliharaannya baik-baik saja, ia kembali lagi pada istrinya. "Sayang, kau mau melihat-lihat bangunannya dulu atau mau langsung memindahkan barang-barangnya?" tanyanya dengan senyum hangat.

"Giselle, kita sudah sampai."

Giselle hanya memandang bangunan tinggi yang ada di depan mereka seraya ia turun dari mobil Vasyl. Ya, apartemen yang indah. Pantas kan kalau sepasang suami iastri yang hidupnya terikat dengan seni tinggal di apartemen seindah ini?

Giselle dan Vasyl memang sudah memindahkan perabotan dan patung-patung Vasyl lebih dulu, berhubung mobil mereka tidak akan cukup menampung semua itu. Lihat saja, tanpa perabotan pun mobil mereka sudah penuh dengan binatang-binatang peliharaan Vasyl.

Vasyl membuka pintu belakang mobil dan semua binatang peliharaannya berhamburan keliar. Giselle hanya ersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Vasyl pun tampak 'mengabsen' mereka semua. Dasar pria Rusia yang aneh.

"Sayang, kau mau melihat-lihat bangunannya dulu atau mau langsung memindahkan barang-barangnya?"

"Bagaimana kalau kita langsung masuk dan menata barang-barang? Kalau hanya menikmati bangunan ini, kita masih punya banyak waktu nanti kan?" kata Giselle sambil mengambil tasnya dari dalam mobil dan mengecup pipi suaminya.

Dengan langkah-langkah ringan Giselle berjalan memasuki gedung apartemen barunya, meninggalkan Vasyl untuk memarkir mobil di tempatnya dan membawa burung-burung eliharaannya ke dalam kamar mereka. Tak berapa lama, Giselle berbalik. "Jangan lama-lama ya," katanya singkat sebelum melanjutkan langkahnya ke dalam apartemen.

Clark yang baru selesai memarkir mobilnya melihat pasangan suami istri yang baru sampai.

"kalian penghuni baru kan?" clark memastikan. "namaku clark campbell, pemilik apartemen ini."

"Bagaimana kalau kita langsung masuk dan menata barang-barang? Kalau hanya menikmati bangunan ini, kita masih punya banyak waktu nanti kan?"

Vasyl tersenyum dan mengangguk, kembali memanggil binatang-binatang peliharaannya untuk masuk ke dalam mobil. Ia kembali menyalakan mesin mobilnya, dan bergerak untuk memakirkannya di depan apartemen. Jangan lupa kalau mereka masih harus memindahkan barang-barang mereka, jadi mobil ini juga tidak boleh jauh-jauh. Apalagi, istrinya memintanya untuk cepat.

Selesai memakirkan mobilnya, ia mempersilakan binatang-binatang peliharaannya keluar lagi, karena bagaimanapun, hewan-hewan itulah yang harus dipindahkan duluan. Niko, sang ferret masih bertengger di pundaknya, sedangkan Lorrie, burung kakatuanya, ia bawa bersama kandangnya. Anjing dan kucingnya berjalan mengikuti langkahnya. Ketika ia berjalan mendekati istrinya, seorang pria menghampirinya.

"kalian penghuni baru kan? namaku clark campbell, pemilik apartemen ini."

"Ah, senang bertemu dengan Anda, Tuan Campbell." ia menjabat tangan Clark dan tersenyum sopan, "Perkenalkan, saya Vasyl Ivanovich Solzhenitsyn, ini istri saya, Giselle Andraste Solzhenitsyna." katanya, memperkenalkan dirinya sendiri dan istrinya.

Slava, anjing Labrador milik Vasyl mendekati Clark, penasaran dengan orang yang baru ditemuinya itu. "Ah, yang itu Slava. Ini Niko dan Lorrie, dan itu White Snow." jelasnya sambil menunjuk anjing Labrador berbulu coklat, seekor ferret berkaki hitam yang bertengger di pundaknya, seekor burung kakatua putih di kandang yang dibawanya, dan seekor kucing Angora berbulu putih yang berdiri di sampingnya.

"Mulai hari ini saya akan merepotkan Anda, Tuan Campbell." ujarnya, dengan senyuman yang ramah, dan tentu, dengan nada sedikit bercanda.

"ah, jangan lupa pakaikan kandang untuk hewan2 anda." clark tersenyum dan menyerahkan selembar kertas berisi informasi dan peraturan.
"terima ini..."

"nah, boleh kupanggil dengan nama depan kalian?" ujar clark sambil menggendong kucing putih vasyl."kalian panggil saja aku clark."

"er... Mau kubantu menata ruangan? Aku mahasiswa jurusan design interior."

"ah, jangan lupa pakaikan kandang untuk hewan2 anda."

Vasyl tertawa kecil, "Jangan khawatir, mereka tidak nakal kok. Ya kan, Niko?" tanyanya memastikan pada Niko yang sedang bertengger di pundaknya, ferret itu hanya mengubah posisi duduknya sebagai pernyataan setuju. Ketika Vasyl mengembalikan pandangannya pada Clark, pria muda itu menyerahkan selembar kertas padanya, kertas yang berisi informasi dan peraturan. Pria Rusia ini membaca sekilas tulisan yang tertera di sana; tentang penjelasan fasilitas kamar secara umum, jadwal pembuangan sampah, dan lain-lain, peraturan umum yang biasa ia temukan di apartemen lainnya.

"nah, boleh kupanggil dengan nama depan kalian? kalian panggil saja aku clark."

"Ah, tentu saja boleh, tidak usah sungkan, Tuan Clark." ia mengeluarkan senyum ramahnya, sebelum menambahkan 1-2 kalimat lagi, Lorrie, burung kakatua-nya menimpali, "Quaaark! Namanya Clark! Namanya Clark!" ujarnya nyaring dengan suara khas burung kakatua.

Pemilik burung kakatua itu tertawa, "Sepertinya Lorrie juga menyukai Anda," ia tersenyum pada Clark yang masih menggendong White Snow. Untung saja kucing itu ramah pada orang yang baru dikenalnya.

"er... Mau kubantu menata ruangan? Aku mahasiswa jurusan design interior."

"Ah... Sesungguhnya kami tidak ingin merepotkan Anda, namun bila Anda bersedia, kami akan dengan senang hati menerima tawaran tersebut." ia tersenyum simpul, "Giselle, bagaimana?" tanyanya pada istrinya, memastikan persetujuan dari wanita yang usianya terpaut 3 tahun darinya itu. Sebenarnya, ia dan Giselle yang seumur hidupnya menggeluti dunia seni tidak akan punya masalah soal menata ruangan, namun, tidak baik menolak kebaikan orang lain. Apalagi, menolak kebaikan adalah perbuatan buruk di negara asalnya, Rusia.

---

[OOT : Tunggu Giselle balas dulu...]

OOT: Gy lagi bad mood
---------------------------------------------------------
Sesungguhnya Giselle ingin sekali membiarkan suaminya memarkir mobil sendirian dan melangkah menuju kamar barunya untuk beristirahat. Sungguh, Giselle lelah sekali. Ia baru saja begadang semalaman menyelesaikan desain pakaiannya untuk pekan fashion minggu depan. Tapi suara seseorang memaksanya untuk berbalik dan melangkah kembali ke araj suaminya.

"kalian penghuni baru kan? namaku clark campbell, pemilik apartemen ini."

Ya Tuhan, ya, seseorang mengajak berkenalan pada waktu yang sungguh tepat. Baiklah, toh ini tidak akan lam, mudah-mudahan..

Gy melirik suaminya, yang tersenyum pada Campbell. Yah, saminya yang periang dan mudah bersosialisasi dan tentunya sedang dalam mood yang baik tidak tampak terganggu dengan kehadiran Clark Campbell di situ sepertinya. Ia malah memperkenalkan Gy pada sang pemuda. Bukan hanya Gy, tapi juga semua binatang peliharaannya. Gy sih, hanya tersenyum mengangguk.

"nah, boleh kupanggil dengan nama depan kalian?"

Ya, selain sudah menginterupsi waktu istirahat Gy, pria ini sudah dengan seenaknya meinta izin untuk memanggil nama depan Vasyl dan dirinya. Ayolah.. Kau kan baru saja kenal kami.

"Ah, tentu saja boleh, tidak usah sungkan, Tuan Clark."

Ya Tuhan, Vasyl! Yap, jadi kini Gy akan dipanggil dengan nama depannya oleh seseorang yang baru saja dikenalnya. Bahkan Vasyl pun harus menunggu beberapa bulan sebelum Gy memperbolehkannya memanggilnya dengan nama depan.

OK. Mungkin ini bukan salah Clark, hanya saja Gy sedang benar-benar butuh istirahat sekarang. Gy baru saja akan permisi ke kamar ketika sang Tuan Campbell menawarkandiri untuk membantu merapikan rumahnya. Yup. Lengkap sudah kegagalan Gy dalam mencari waktu istirahatnya.

"Giselle, bagaimana?"

Gy menghela nafas panjang. Ia butuh banyak udara segar. Ya, ia butuh banyak kesabaran. Sebenarnya Gy sangat ingin mengatakan bahwa ia bisa membereskan semuanya sendiri, tapi ..sudahlah. Kali ini Gy mengalah dan menuruti kemauam sang suami. Lagipula, untuk apa mendendam pada seorang pria yang usianya jauh di bawah dirinya sendiri?

"Oh, tentu saja. Saya tidak keberatan, Clark," katanya. "Namun mungkin agak sedikit merepotkanmu, karena barang kami banya~ak sekali."

Dengan pernyataan ini Giselle membatalkan sendiri istirahatnya. Yah, kali ini saja~.

--------------------------------------------------------
OOT: Kok Gy jadi kaya Shrei ya?